Suara.com - Genetik memiliki pengaruh terhadap banyak aspek dalam kehidupan, mulai dari penampilan hingga jenis olahraga apa yang cocok untuk kita.
Sebelum menjelaskan studi tersebut, peneliti dari Universitas Anglia Ruskin, Inggris, ingin orang-orang memahami bahwa tubuh kita beradaptasi dengan olahraga.
'Adaptasi' mengacu pada kemampuan tubuh dalam memperbaiki diri sendiri setelah berolahraga atau tantangan baru menjadi lebih baik. Misalnya, peningkatan massa otot, lapor The Conversation.
Perubahan pada tubuh akibat berolahraga membantu agar kita lebih siap melakukan aktivitas yang sama di lain waktu. Meski tubuh semua orang akan mengalaminya, masing-masing akan beradaptasi dan pada tingkat yang berbeda. Bahkan ketika melakukan olahraga yang sama persis.
Ada banyak penyebab mengapa adaptasi ini terjadi secara berbeda, seperti pola makan, pola tidur, usia hingga genetik.
Untuk memahami bagaimana genetik memengaruhi olahraga mana yang cocok dengan kita, peneliti melakukan tinajauan sistematis dan meta-analisis terhadap 24 studi yang mencakup 3.012 peserta.
Peneliti menemukan rerata orang mengalami peningkatan signifikan pada kebugaran mereka ketika berolahraga tiga kali seminggu selama 12 minggu, terlepas dari genetiknya.
Kemudian, mereka juga menemukan bahwa peningkatan kebugaran ini tidak selalu sama. Terkadang ada perbedaan besar pada masing-masing peserta, bahkan pada orang yang berolahraga sama persis dan di waktu yang sama.
Dalam beberapa kasus, perbedaan tersebut lebih dari 10%. Bahkan, setelah memperhitungkan faktor lain yang dapat memengaruhi cara tubuh beradaptasi dengan olahraga, ada 13 genetik yang secara langsung memengaruhi perbedaan tersebut.
Baca Juga: Naik Tangga, Olahraga Ringan yang Bisa Kontrol Tekanan Darah Tinggi
Untuk latihan aerobik, genetik dapat membuat perbedaan sebesar 44%, latihan tenaga sekitar 72%, dan kekuatan sekitar 10% perbedaannya.
Sisa perbedaan dipengaruhi oleh variabel lain, seperti pola makan, usia, gaya hidup, serta waktu pemulihan setelah olahraga.
"Temuan ini menunjukkan betapa besar pengaruh genetik terhadap adaptasi kebugaran yang kita dapat setelah berolahraga," jelas peneliti genetik Henry Chung.
Tetapi, perbedaan ini bukan berarti membuat kita harus menghindari olahraga tertentu. Sebaliknya, temuan ini menjelaskan bahwa orang dengan genetik tertentu harus berusaha lebih keras agar memiliki hasil yang sama dengan orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?