Suara.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan, Indonesia menargetkan perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi pada April 2022. Namun demikian, ia minta agar masyarakat tidak lengah, karena jika hal ini terjadi, Indonesia akan memulai kembali proses awal.
"Indonesia diakui dunia sebagai salah satu negara dengan penanganan Covid-19 terbaik di dunia, tapi jangan lengah. Nanti akan mundur lagi,” ujarnya, dalam webinar “Pelatihan Penguatan Gerakan Pramuka 5 : Strategi Komunikasi Publik Covid-19 Menuju Natal dan Tahun Baru dan Pengumuman Kompetisi Video Pramuka Lawan Covid-19”, yang diselenggarakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan KPCPEN, Jakarta, Sabtu (11/12/2021).
Di sejumlah negara dengan cakupan vaksinasi di atas 70 persen, gelombang demi gelombang Covid-19 terus berulang. Penyebab utamanya adalah pengabaian protokol kesehatan saat pembatasan gerak dan mobilitas dilonggarkan.
Kombinasi menjaga jarak dan memakai masker bisa memangkas risiko penularan Covid-19 hingga 80%. Risiko penularan juga bisa ditekan bila rutin mencuci tangan.
Sonny mengatakan, sudah ada beberapa skenario pandemi di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang. Jika cakupan vaksinasi rendah, protokol kesehatan diabaikan, pembatasan gerak dan mobilitas dilonggarkan, serta varian baru masuk, maka akan ada lonjakan kasus atau gelombang ketiga pada Januari 2022.
“Kalau sampai terjadi lonjakan di Januari, Indonesia akan kembali seperti di Juli. Mundur lagi, mengulang lagi seperti terjadi di banyak negara,” ujarnya.
Sebaliknya, Indonesia menuntaskan tahap pandemi dan mengubahnya menjadi endemi jika cakupan vaksinasi diperluas, protokol kesehatan terus diterapkan sangat ketat, varian baru bisa dicegah masuk, dan mobilitas tetap terkendali.
“Sekarang perbatasan diperketat,” kata dia.
Indonesia mengharuskan seluruh orang dari luar negeri mengarantina diri hingga 10 negara. Bahkan ada larangan masuk bagi orang yang datang dari negara yang sudah mendeteksi virus Covid-19 galur omicron.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Gejala Varian Omicron Ringan, Pasien Cukup Isoman
Optimisme Indonesia mengubah pandemi menjadi endemi punya dasar kuat. Menurut panduan WHO, Indonesia harus menggelar pemeriksaan paling sedikit terhadap 280.000 orang per pekan dengan angka kasus baru paling tinggi 2.700 kasus per hari.
Sejak Oktober 2021, pemeriksaan selalu di atas 200.000. Sementara jumlah kasus baru selalu di bawah 1.000. Bahkan sejak November, rata-rata jumlah kasus baru di bawah 500.
Sementara itu, Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Hasyim Gautama mengatakan, kondisi pandemi amat dinamis sehingga kebijakan pemerintah harus disesuaikan. Dalam kondisi itu, sebagian pembaruan komunikasi kebijakan belum tersampaikan ke masyarakat.
“Gerakan Pramuka berperan penting menyampaikan komunikasi ini,” kata dia.
Kebiasaan menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan harus terus digaungkan agar masyarakat tetap menerapkannya. Sebab, masih ada sekelompok pihak mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, pandemi masih di sini.
Sekretaris Komisi Pengabdian Masyarakat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Irawan Laliasa mengatakan, sosialisasi kebiasaan baru merupakan salah satu fokus Gerakan Pramuka di tengah pandemi. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah menerima pendaftaran 20.603 Duta Kebiasaan Baru di antara anggotanya.
Berita Terkait
-
Bahaya Omicron, Pemerintah Minta WNI Tidak Pergi ke Luar Negeri
-
Waspada, Ini 5 Tanda Tubuh Sudah Terkena Dampak Pandemi Virus Corona
-
Presiden Jokowi Resmikan Vaksinasi COVID-19 bagi Anak Besok
-
IDAI Akan Buat Petunjuk Teknis Cara Skrining Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun
-
Soal Kasus Mulan, Satgas Covid-19 Klaim Pejabat dan Anggota DPR Patuh Karantina Mandiri
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban