Suara.com - Anda mungkin senang memakai celana jeans ketat agar terlihat langsing. Tapi, pakai celana jeans ketat bisa menyeyabkan masalah kesehatan.
Seorang ahli dasar panggul telah mengungkapkan masalah kesehatan yang bisa disebabkan oleh pemakaian celana jeans ketat hingga menekan perut.
Pemakaian celana jeang ketat bisa membuat tubuh terlihat langsing karena membantu mengencangkan perut atau Anda memakai ikat pinggang ketat untuk mengencangkannya.
Keduanya, memakai celana jeans maupun ikat pinggang ketat bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
Stephanie Taylor, ahli dasar panggul di Kegel8, mengatakan kebiasaan pakai celana jeans ketat ini mungkin disebabkan oleh keinginan memiliki perut rata. Karena, banyak pelatih kebugaran yang terus-menerus menjelaskan tentang manfaat mengencangkan otot perut.
"Mengencangkan otot perut sesekali adalah hal yang normal. Tetapi, melakukannya terlalu lama bisa berdampak secara fisik dan mental," kata Stephanie dikutip dari The Sun.
Jika Anda terlalu lama menekan perut, tekanan akan dipaksakan ke dasar panggul. Kondisi ini bisa berpotensi menyebabkan inkontinensia kandung kemih dan prolaps organ panggul, yang sewaktu-waktu membutuhkan pembedahan.
Selain itu, paru-paru juga terkena dampaknya. Pada akhirnya, kondisi ini akan membuat Anda bernapas lebih lama, lebih dalam dan membatasi kadar oksigen dalam darah.
"Anda bisa mengalami nyeri punggung, leher, baju dan pinggul yang tidak nyaman," kata Stephanie.
Baca Juga: Penelitian: Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Bisa Lawan Varian Omicron
Mengencangkan perut terlalu lama sambil berjalan atau berdiri memberikan beban ekstra pada sendi dan otot untuk menutupi kurangnya dukungan dari diafragma yang menyempit.
"Ketika diafragma tidak turun ke perut atau bernapas bernapas ke tubuh bagian bawah bisa membuat leher tegang ketika mencoba mengimbangi kekurangan napas,: jelasnya.
Kondisi ini memainkan peran penting dalam nyeri leher dan bahu. Perut Anda mungkin juga menjadi sangat terbiasa terlibat sehingga mereka menjadi kurang responsif terhadapnya, sehingga membatasi kemampuan tubuh Anda untuk latihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara