Suara.com - Normalnya, orang tidur selama 7-8 jam. Tapi, ada pula beberapa orang yang tidur lebih lama dari itu atau kebanyakan tidur.
Mereka mungkin berpikir tidur lebih lama setelah melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga seharian bisa membuatnya kembali bugar.
Faktanya, terlalu banyak maupun terlalu lama tidur justru tidak baik untuk kesehatan tubuh dan membantu efek sebaliknya. Berikut ini dilansir dari Bright Side, 5 efek kebanyakan tidur pada tubuh Anda.
1. Kelelahan sepanjang waktu
Banyak tidur tidak akan membuat Anda merasa segar dan berenergi. Sebaliknya, Anda akan mengalami kelelahan dan keengganan untuk melakukan apapun.
Adapun durasi tidur yang disarankan untuk orang dewasa antara 7-9 jam. Jika Anda tidur lebih dari 9 jam, otak akan terasa berkabut sehingga sulit fokus.
2. Sakit kepala
Sakit kepala adalah tanda umum dari tidur berlebihan, yang disebabkan oleh neurotransmiter yang salah arah. Terlalu banyak tidur biasanya menyebabkan sakit kepala tegang.
Apalagi ketika Anda mendengkur, Anda cenderung terbangun dengan sakit kepala. Sebuah survei menunjukkan bahwa 60 persen pendengkur rentan terhadap sakit kepala.
Baca Juga: China Temukan Kasus Kedua Omicron, Pasien Baru Pulang dari Luar Negeri
3. Masalah kesehatan kronis semakin buruk
Tidur berlebihan terlalu sering bisa memperburuk depresi kronis dan kondisi lain, seperti sakit punggung. Selain itu, Anda cenderung terengah-engah di malam hari atau sleep apnea.
Kemudian, Anda akan tidur lebih lama karena kualitas tidur yang buruk. Akibatnya, kondisi jantung bisa memburuk.
4. Mudah tersinggung
Alih-alih merasa bahagia dan penuh energi, Anda lebih mudah marah, murung dan tersinggung karena terlalu sering tidur.
Bangun tidur dalam kondisi lelah dan menyadari bahwa Anda tidak bisa seproduktif yang diinginkan bisa merusak suasana hati Anda. Sehingga Anda lebih mudah tersinggung dan marah.
5. Lebih cepat menua
Tidak hanya wajah Anda menua lebih cepat, tetapi juga otak Anda. Tidur terlalu banyak menyebabkan masalah memori dan konsentrasi. Selain itu, tidur berlebihan memperlambat metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!