Suara.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un melarang warganya untuk menunjukkan ekspresi kebahagiaan seperti tertawa. Perintah ini dikeluarkan dalam rangka mengenang 10 tahun kematian ayahnya, Kim Jong Il yang diperingati pada Jumat (17/12/2021).
Larangan itu berlaku selama sebelas hari kedepan sejak waktu kematian sang ayah. Selain tertawa, warga Korea Utara juga dilarang melakukan kegiatan yang menimbulkan kegembiraan dan rekreasi.
Secara langsung Kim Jong Un meminta seluruh rakyat Korut untuk bersedih dalam mengenang satu dekade kematian ayahnya Kim Jong Il, demikian dilansir dari Radio Free Asia (RFA).
Menurut seorang penduduk di Kota Sinuiju, selama sebelas hari warga dilarang menunjukkan kegiatan apapun di depan umum.
"Selama masa berkabung, kami tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi," ujar seorang penduduk kota di perbatasan timur laut Sinuiju, di seberang Sungai Yalu dari Dandong China kepada RFA.
Bahkan tepat pada peringatan kematian Kim Jong Il pada 17 Desember, warga Korea Utara bahkan akan dilarang berbelanja bahan makanan.
Untuk menerapkan peraturan yang telah dibuat tersebut, pemerintah Korut melalui aparaturnya akan melakukan pengawasan terhadap pergerakan warga selama masa berkabung dengan ketat.
Pemerintah Korut bahkan tak segan melakukan tindakan represif jika mengetahui ada rakyat yang melanggar aturan tersebut.
"Dulu banyak orang yang tertangkap karena minum atau mabuk selama masa berkabung. Mereka diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi," kata sumber tersebut.
Baca Juga: Kim Jong Un Larang Rakyat Korut Tertawa 11 Hari, Ini Alasannya
Terlepas dari peraturan pemimpin Korea Utara ini, perlu diketahui bahwa tertawa merupakan salah satu bentuk penghilang stres yang hebat.
Melansir dari Mayo Clinic, tertawa yang baik memiliki efek jangka pendek yang bagus. Ketika Anda mulai tertawa, itu tidak hanya meringankan beban mental Anda, tetapi juga menyebabkan perubahan fisik dalam tubuh Anda.
Berikut manfaat tertawa dalam jangka pendek:
- Merangsang banyak organ. Tertawa meningkatkan asupan udara yang kaya oksigen, merangsang jantung, paru-paru dan otot, dan meningkatkan endorfin yang dilepaskan oleh otak Anda.
- Mengaktifkan dan menghilangkan respons stres. Tertawa dapat meningkatkan dan kemudian menurunkan detak jantung dan tekanan darah Anda, yang mana akan memunculkan perasaan yang baik dan santai.
- Menurunkan ketegangan. Tertawa juga dapat merangsang sirkulasi dan membantu relaksasi otot, yang keduanya dapat membantu mengurangi beberapa gejala stres fisik.
Dengan manfaat di atas, maka menahan diri untuk tidak tertawa atau tidak terlibat dalam kegiatan rekreasi justru akan menghilangkan salah satu penghilang stres terbaik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
Terkini
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak