Suara.com - Pejabat kesehatan di New York memperingatkan tentang risiko virus corona Covid-19 pada anak-anak, setelah mengidentifikasi peningkatan kasus rawat inap 4 kali lipat akibat virus corona pada anak-anak usia 18 tahun ke bawah mulai awal Desember 2020.
Menurut WNBC, Gubernur Kathy Hochul mengatakan Senin bahwa jumlah kasus rawat inap akibat virus corona Covid-19 pada anak-anak telah melonjak tertinggi pada akhir Febuari 2021.
Pemimpin kesehatan pun mendesak semua orang tua untuk mengantarkan anaknya suntik vaksin Covid-19 pada waktu liburan sekolah.
"Tolong vaksinasi anak-anak Anda," kata pemimpin kesehatan dikutip dari Fox News.
Pada Malam Natal, Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengeluarkan nasihat kepada penyedia layanan kesehatan mengenai peningkatan kasus rawat inap di antara pasien anak-anak, khususnya di Kota New York.
"Risiko infeksi virus corona pada anak-anak ini nyata," kata Penjabat Komisaris Kesehatan Negara Bagian, Dr. Mary Bassett.
Karena itu, ia memperingatkan semua orang mengenai pentingnya tindakan perlindungan yang ketat bagi anak-anak. Kondisi ini memperlukan strategi pengendalian, pencegahan, dan mitigasi infeksi yang aman dan efektif.
"Lindungi anak-anak Anda yang berusia 5 tahun ke atas dengan vaksinasi lengkap dan lindungi anak-anak balita dengan memastikan semua orang di sekitar mereka sudah vaksinasi, selalu patuh protokol kesehatan dan mendapatakan suntikan booster," kata Dr Mary Bassett.
Selain itu, departemen tersebut menyoroti bahwa tidak ada anak berusia 5-11 tahun yang dirawat di rumah sakit karena virus corona Covid-19 setelah vaksinasi penuh pada 19 Desember 2021.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Indonesia Sebentar Lagi Bisa Bebas dari Virus Corona
Selama periode waktu yang sama, hanya seperempat dari anak berusia 12-17 tahun yang dirawat di rumah sakit karena virus corona Covid-19 dan sudah vaksinasi lengkap.
Pada 24 Desember 2021, 24,7 persen anak berusia 5-11 tahun telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 dan 16,6 persen sudah suntik vaksin Covid-19 lengkap.
Sebanyak 71,9 persen anak usia 12-17 tahun sudah menerima setidaknya 1 dosis vaksin Covid-19 dan 64,2 persen telah suntik vaksin Covid-19 lengkap.
"Hal ini menggarisbawahi pentingnya melindungi anak-anak kita dari virus corona. Karena itu, kami mendesak orang tua dan wali dari semua anak berusia lima tahun ke atas untuk memvaksinasi anak-anak mereka sepenuhnya sesegera mungkin," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis