Suara.com - Sejak awal kemunculan varian Omicron, para ahli membandingkannya dengan gejala varian Delta. Tetapi, varian Omicron ini justru menyebabkan gejala yang lebih ringan mirip flu biasa.
Karena itu, semua orang perlu mewaspadai gejala mirip flu biasa yang bisa jadi pertanda varian Omicron.
Meskipun varian Omicron ini terus menyebar, para ilmuwan mengatakan bahwa varian baru virus corona ini tidak terlalu berbahaya seperti varian virus corona lainnya.
Serangkan penelitian menunjukkan varian Omicron tergolong lebih ringan dibandingkan varian lainnya. Laporan resmi dari Inggris mengungkapkan bahwa risiko rawat inap pasien varian Omicron 50 hingga 70 persen lebih rendah dibandingkan pasien varian Delta.
Para ahli juga berulang kali mengingatkan bahwa vaksin Covid-19 tetap menjadi langkah penting untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19.
Tapi dilansir dari The Sun, Anda mungkin membutuhkan tes PCR untuk memastikan Anda terinfeksi varian Omicron, Delta atau hanya flu biasa.
Perbedaan gejala varian Omicron, Delta dan flu biasa
Dr Angelique Coetzee, seorang praktisi swasta dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan varian Omicron menimbulkan gejala yang sedikit berbeda dengan gejala umum varian virus corona lainnya dan flu, meskipun mirip gejala pilek.
Gejala utama varian Omicron bisa berupa kelelahan, nyeri tubuh dans akit kepala. Dr Coetzee, yang juga anggota Komite Penasihat Menteri, mengatakan bahwa sejauh ini gejala varian Omicron tidak seperti varian Delta. Karena pasien tidak mengalami kehilangan indera penciuman dan perasa.
Baca Juga: Ada Varian Omicron, Italia Malah Longgarkan Aturan Isolasi dan Karantina
Gejala varian Omicron lebih mirip dengan flu, salah satu tandanya adalah bersin terus-menerus. Bedanya, varian Omicron bisa menyebabkan keringat malam.
Sementara itu, orang yang sakit flu juga akan kehilangan indera penciuman dan perasa seperti orang sedang terinfeksi virus corona.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa flu musiman ditandai dengan demam tinggi, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, tidak enak badan, sakit tenggorokan dan pilek.
Sedangkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Eropa mengatakan varian Delta bisa menyebabkan gejala berupa batuk, kehilangan indra perasa dan penciuman, yang tidak terjadi pada orang dengan varian Omicron.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia