Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa ilmuwan sudah mendapat banyak informasi tentang virus corona varian Omicron.
Mulai dari mudahnya virus menular, gejalanya yang lebih ringan, hingga masa inkubasi yang lebih pendek dari strain lainnya.
Menurut data baru, kemungkinan hanya membutuhukan waktu tiga hari dari waktu penularan ke munculnya gejala.
Riset yang terbit untuk rilis awal Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) CDC menyelidiki enam kasus dugaan infeksi Omicron, semuanya dalam rumah tangga yang sama.
Setelah pengujian PCR dan sekuensing genomik sampel, setiap anggota keluarga ditemukan terinfeksi varian Omicron.
Melalui penyelidikan lebih lanjut, CDC dan Departemen Kesehatan setempat menentukan masa inkubasi rata-rata, atau waktu rata-rata antara paparan dan timbulnya gejala, hanya 73 jam, atau sekitar tiga jam.
CDC mengatakan masa inkubasi tersebut lebih pendek dari masa inkubasi varian Delta, yang menghabiskan sekitar empat hari, dan lima hari masa inkubasi untuk varian yang lainnya.
Menurut Health, data CDC ini bukan satu-satunya informasi yang menunjukkan bahwa masa inkubasi Omicron lebih pendek dari varian lainnya,
Mengetahui masa inkubasi sebuah virus termasuk penting, sebab masa ini memengaruhi kapan seseorang harus mendapatkan tes Covid-19. Melakukan pengujian lebih cepat atau lebih lambat justru akan menghasilkan negatif palsu.
Baca Juga: Antisipasi Penularan Omicron, Pemkot Madiun Siagakan RS Rujukan
"Waktu benar-benar penting dan dapat membuat perbedaan antara tes positif dan negatif. Jika Anda negatif di pagi hari, Anda bisa menjadi positif di kemudian hari atau keesokan harinya," tandas direktur program sarjana di departemen Studi Kesehatan American University, Melissa Hawkins.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri