Suara.com - Siklus menstruasi tidak selalu berjalan seperti jarum jam, ada yang normal dan ada yang tidak normal. Beberapa wanita mendapatkan menstruasi tepat pada jadwal setiap 28 hari, namun wanita lainnya dibiarkan menebak-nebak. Berikut ini siklus menstruasi normal dan tidak normal yang penting untuk diketahui.
Untul lebih jelasnya, berikut ini penjelasan siklus menstruasi normal dan tidak normal yang penting untuk diketahui yang dilansir dari berbagai sumber.
Periode Normal
Periode menstruasi tidak sama untuk setiap wanita. Dan periode seorang wanita dapat berubah sepanjang hidupnya. Waktu, durasi, dan aliran menstruasi dapat sangat bervariasi, dan mungkin sulit untuk menentukan apa yang normal dan tidak normal.
Adapun beberapa fakta tentang periode menstruasi normal yaitu seperti berikut ini:
- Periode menstruasi pertama seorang gadis muda atau pubertas biasanya terjadi antara usia 11 dan 14 tahun.
- Anak perempuan yang baru mulai haid sering mengalami haid yang tidak teratur dan haid yang berfluktuasi dengan aliran yang ringan, sedang, atau deras.
- Periode seorang gadis muda cenderung terjadi 21 hingga 45 hari dan berlangsung 4 hingga 7 hari.
- Seiring bertambahnya usia anak perempuan, rata-rata periode menstruasi terjadi setiap 28 hari, berkisar antara 21 hingga 35 hari, dan berlangsung 3 hingga 5 hari.
- Biasanya, wanita kehilangan sekitar 30 mL hingga 45 mL (sekitar 2 hingga 3 sendok makan) darah selama satu periode.
- Biasanya, seiring bertambahnya usia wanita, menstruasi mereka semakin jarang terjadi sampai mereka berhenti sama sekali, yang disebut menopause.
Periode Abnormal
Mengingat fluktuasi menstruasi yang biasa atau sesekali, berikut adalah beberapa tanda bahwa menstruasi mungkin tidak normal atau abnormal:
- Keluar darah lebih dari 7 hari itu tidak normal.
- Siklus menstruasi yang berlangsung 90 hari atau lebih pada seorang wanita yang tidak menerima pengobatan hormonal adalah tidak normal.
- Menoragia didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 80 mL per periode menstruasi, sekitar 5,5 sendok makan atau sekitar sepertiga cangkir. Ini tidak normal.
Secara umum, menoragia ditandai dengan menstruasi yang berat dan berkepanjangan—lebih dari satu atau dua hari perdarahan yang lebih berat dari rata-rata. Namun, dengan ketersediaan pembalut dan tampon penyerap super, pengukuran kehilangan darah menjadi tidak tepat.
Dalam istilah praktis, perdarahan menstruasi menoragia sangat berat sehingga membutuhkan lebih dari satu pembalut atau tampon setiap satu hingga dua jam, sering kali menodai pakaian dalam dan pakaian tidur, dan mungkin termasuk gumpalan darah yang keluar dengan diameter setebal satu inci.
Baca Juga: Sering Mengalami Menstruasi Tak Teratur? Yuk Kenali Penyebab Telat Haid!
Demikian informasi mengenai siklus menstruasi normal dan tidak normal yang penting diketahui para perempuan. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia