Suara.com - Setelah Israel, Mongolia juga berencana memberikan vaksin COVID-19 dosis keempat kepada para penduduknya, demi menekan laju penyebaran virus Corona.
Menteri Kesehatan Sereejav Enkhbold menjelaskan dosis keempat akan diberikan kepada para warga yang ingin mendapatkannya secara sukarela.
"Kami sedang mengupayakan satu keputusan untuk menyuntikkan dosis keempat," ujar Enkhbold.
Otoritas mencatat tambahan 585 kasus harian COVID-19, rekor tertinggi sejak 1 Desember 2021. Angka itu menambah total menjadi 392.189 kasus, menurut kemenkes.
Pandemi telah merenggut 1.992 korban jiwa di negara tersebut setelah tiga pasien lagi meninggal dalam sehari terakhir.
Sejauh ini, sebesar 66,5 persen dari 3,4 juta populasi Mongolia sudah disuntik vaksin lengkap COVID-19, sedangkan 922.681 orang berusia 18 tahun ke atas telah mendapatkan vaksin booster.
Perlu diketahui, saat ini Israel sudah mulai memberikan vaksin Covid-19 dosis keempat pada orang yang rentan terinfeksi virus corona.
Hal ini menjadikan Israel, sebagai negara pertama yang melakukan pemberian dosis vaksin Covid-19 keempat, untuk mencegah lonjakan infeksi baru karena varian Omicron.
Beberapa kelompok yang menerima dosis vaksin keempat ini, adalah orang lanjut usia (lansia) dan karyawan di panti jompo.
Baca Juga: Vaksin Booster untuk Anak Usia 12-15 Tahun, Ahli Sebut Vaksin Pfizer Paling Cocok
Update CovId-19 Global
Update Covid-19 global menunjukan kondisi Amerika Serikat (AS) yang sedang drop karena lonjakan kasus Covid-19, yang 95 persennya didominasi kasus varian Omicron.
Kini masih ada 37,6 juta kasus aktif atau orang yang bisa menularkan Covid-19. Adapun kondisinya 37.5 juta tidak bergejala atau bergejala ringan, tapi ada 92 ribu orang yang bergejala serius atau sedang kritis.
Tidak main-main, data menunjukan hari di AS nyaris 2.000 orang meninggal dunia, atau tepatnya 1.989 orang baru saja berpulang karena infeksi Covid-19.
Sedangkan infeksi baru AS hari ini mencapai 694 ribu kasus baru. Kini total AS mengantongi kasus infeksi nyaris 60 juta kasus.
Total kasus meninggal dunia di AS mencapai 855 ribu orang. Kini di AS ada lebih dari 16,5 juta orang masih berstatus positif Covid-19 atau bisa menularkan virus, dengan 21 ribu di antaranya bergejala berat atau sedang kritis.
Berita Terkait
-
Ditanya Standar Ganda soal Israel dan Rusia, Presiden FIFA Malah Bahas Konflik ASEAN
-
Menlu AS Tuduh Badan PBB UNRWA 'Antek' Hamas Usai ICJ Putuskan Kewajiban Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Fans Klub Israel Resmi Dilarang Hadir saat Maccabi Tel Aviv Sambangi Aston Villa
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter