Suara.com - Kementerian Kesehatan RI telah mengubah pedoman 4 sehat 5 sempurna menjadi gizi seimbang sejak 2014. Pedoman tersebut sebagai acuan gaya hidup masyarakat agar memiliki tubuh yang sehat.
Akan tetapi, gizi seimbang sebenarnya tidak hanya tentang pola makan. Ahli Gizi sekaligus Wakil Ketua Pusat Kajian Gizi Dan Kesehatan Keluarga (PKGK) UI Prof. drg Sandra Fikawati, MPH., mengatakan bahwa gaya hidup aktif juga termasuk dalam pedoman tersebut.
Ia menyarankan, pedoman itu harus diterapkan sejak masih usia anak di mana masa pertumbuhan dan perkembangan sedang terjadi sangat cepat.
"Hidup bersih dan sehat merupakan bagian dari gizi seimbang yang harus disiapkan untuk anak-anak. Kemudian yang terakhir aktivitas fisik rutin. Anak-anak tidak boleh terlalu banyak di dalam rumah karena dia sedang dalam masa pertumbuhan," kata dokter Sandra dalam webinar Hari Gizi Nasional bersama Frisian Flag, Selasa (25/1/2022).
Menerapkan pedoman gizi seimbang juga bisa mencegah anak dari stunting atau gizi buruk maupun kelebihan gizi atau obesitas. Oleh sebab itu, orangtua penting juga memantau berat badan anak srcara berkala.
"Penting kita selalu memantau status gizi anak, baik berat badan dan tinggi badan. Kemudian dari 4 pilar tersebut, kita harus memberikan mereka makanan yang beraneka ragam, jumlah variasinya cukup, frekuensinya juga cukup," ucapnya.
Ia menambahkan, bayi mengalami pertumbuhan yang sangat cepat selama dua tahun pertama kehidupannya. Normalnya, tubuh anak akan bertumbuh sekitar 20-25 cm per tahun. Akan tetapi, pertumbuhan itu tidak optimal apabila gizinya tidak tercukupi.
"Kalau tidak diberikan gizi yang baik, kita kurang memberikan protein hewani seperti daging, susu, telur, ikan akan menyebabkan gangguan pertumbuhan karena asupan tidak memenuhi," pungkasnya.
Baca Juga: Momen Haru Bulog Salurkan Beras Bervitamin ke Anak Yatim dalam Rangka Hari Gizi Anak Indonesia
Berita Terkait
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Gerak Cepat! BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
Lowongan PPPK Badan Gizi Nasional Dibuka! Ada 32.000 Formasi, Cek Gaji dan Syarat Lengkapnya
-
Standar Dapur MBG Ditingkatkan, Insentif Fasilitas Harian Rp 6 Juta Kini Bisa Dioptimalkan
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?