Suara.com - Pemerintah Afrika Selatan mengeluarkan peraturan yang menimbulkan perdebatan, setelah tak lagi mewajibkan isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 yang tidak bergejala.
Tak hanya itu, dengan alasan kekebalan yang sudah terbentuk, masa isolasi pasien COVID-19 yang bergejala pun dipangkas dari 10 hari menjadi 7 hari.
Menteri Kepresidenan Mondli Gungubele menyampaikan hal itu melalui pernyataan pada Senin (31/1). Menyusul sidang Kabinet khusus sebelumnya tentang amendemen, otoritas membuat perubahan berdasarkan lintasan pandemi dan tingkat vaksinasi.
Afrika Selatan saat ini berada di level terendah dalam status COVID-19 tahap lima.
"Dasar untuk amendemen ini diinformasikan oleh proporsi orang-orang dengan imunitas COVID-19 yang meningkat secara substansial, melampaui 60-80 persen di sejumlah survei serum," tulis pernyataan pemerintah.
"Informasi itu disatukan melalui sistem yang digunakan Departemen Kesehatan yang melaporkan bahwa Afrika Selatan secara nasional sudah terbebas dari gelombang keempat," tambahnya.
Pengidap COVID-19 bergejala kini hanya akan menjalani isolasi selama tujuh hari, bukan 10 hari. Sedangkan kontaknya tidak mesti melakukan isolasi apabila mereka tidak mengalami gejala.
Kabinet juga meninjau dilanjutkannya sekolah penuh waktu, memutuskan bahwa siswa SD, SMP dan sekolah khusus akan kembali bersekolah setiap hari.
Aturan menjaga jarak sosial 1 meter yang diterapkan di sekolah juga dihapus, seperti yang tercantum dalam pernyataan itu. Afrika Selatan, yang mencatat lebih dari 3,6 juta infeksi dan 95.093 kematian COVID-19, menjadi negara Afrika terparah yang dihantam pandemi, baik kasus maupun kematian.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Palembang Capai 96 Orang, Dinkes: Semoga Tak Naik Usai Libur Imlek
Gelombang terakhir di negara tersebut didorong varian Omicron yang sangat menular.
Pada Senin data dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) menunjukkan terdapat 1.366 kasus harian dan 71 kematian baru, yang 14 di antaranya terjadi dalam 1-2 hari terakhir. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Presiden Ramaphosa Puji Indonesia: Sekutu Setia Sejak Era Anti-Apartheid!
-
Amandla! Awethu! Ini Makna Teriakan Prabowo dan Presiden Afrika Selatan
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Momen Prabowo Sambut Langsung Presiden Afsel Cyril Ramaphosa di Istana Negara
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial