Suara.com - Anjing memiliki 300 juta reseptor aroma. Tidak heran apabila hewan satu ini menjadi salah satu pendeteksi bau terbaik. Otak anjing juga memiliki 40% ruang daripada manusia untuk menganalisis bau.
Sekelompok peneliti dari Florida International University mencoba memanfaatkan hal itu dengan melatih anjing agar bisa mengendus Covid-19.
Dalam studi ini, ilmuwan berhipotesis bahwa penderita Covid-19 akan melepaskan senyawa organik volatil tertentu, dan anjing pendeteksi bau terlatih akan dapat mengetahuinya.
Mereka melatih empat anjing untuk merespons masker yang telah dipakai pasien Covid-19, dan mengabaikan masker yang dikenakan orang sehat serta yang tidak dipakai.
"Dalam prosesnya, anjing-anjing itu belajar membedakan antara biomarker yang berasal dari napas Covid-19 dan non-Covid-19," jelas peneliti, dilansir The Conversation.
Salah satu alat pelatihan yang peneliti gunakan adalah roda pendeteksi aroma.
Mereka menempatkan masker positif dan negatif Covid-19 ke dalam kaleng berlubang yang diletakkan di ujung ruji roda.
Anjing tersebut berjalan di sekitar roda, mengendus senyawa organik yang mudah menguap dari luabng kaleng.
"Setelah 40 uji coba double-blind (orang yang melatih anjing tidak tahu peletakan masker), kami menemukan masing-masing anjing secara akurat mendeteksi masker positif Covid-19 lebih dari 90% dari waktu," sambung peneliti.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Balikpapan Melonjak, PPKM Level 3 Diberlakukan, Rahmad Mas'ud: PTM Kita Tiadakan
Megetahui bahwa anjing dapat dilatih untuk mengendus Covid-19, peneliti mencoba mengidentifikasi senyawa organik volatil yang tepat untuk dideteksi anjing.
"Untuk itu, kami terus melakukan analisis baik masker positif maupun masker negatif Covid-19 di laboratorium," lanjut peneliti.
Temuan ini dapat berkontribusi untuk mengembangkan sensor Covid-19 untuk digunakan dalam perangkat pendeteksi bau, yang kemudian dapat digabungkan dengan pengujian cepat sehingga dapat ikut mengendalikan pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!