Suara.com - Lonjakan kassus Covid-19 yang dipicu oleh varian omicron masih menjadi perhatian bagi banyak negara. Hal ini mengingat karakter omicron yang dianggap lebih menular dibandingkan dengan varian sebelumnya.
“Varian Omicron menyebar dengan cepat dan berpotensi berdampak pada semua aspek masyarakat kita. Rekomendasi terbaru CDC untuk isolasi dan karantina menyeimbangkan apa yang kita ketahui tentang penyebaran virus dan perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi dan dosis booster," ujar Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky dikutip dari situs resmi CDC.
Dalam situs tersebut, CDC menyebut bahwa berdasarkan data terkini Omicron, CDC mempersingkat waktu yang direkomendasikan untuk isolai atau karantina bagi publik.
Orang dengan Covid-19 harus diisolasi selama 5 hari dan jika mereka tidak menunjukkan gejala atau gejalanya mereda (tanpa demam selama 24 jam), ikuti dengan 5 hari memakai masker saat berada di sekitar orang lain untuk meminimalkan risiko menulari orang yang mereka temui.
Perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan yang menunjukkan bahwa mayoritas penularan SARS-CoV-2 terjadi pada awal perjalanan penyakit, umumnya dalam 1-2 hari sebelum timbulnya gejala dan 2-3 hari setelahnya.
Selain itu, CDC memperbarui periode karantina yang direkomendasikan untuk siapa saja di masyarakat umum yang terpapar Covid-19. Untuk orang yang tidak divaksinasi atau lebih dari enam bulan dari dosis mRNA kedua mereka (atau lebih dari 2 bulan setelah vaksin J&J) dan belum dikuatkan, CDC sekarang merekomendasikan karantina selama 5 hari diikuti dengan penggunaan masker yang ketat selama 5 hari tambahan.
Sebagai alternatif, jika karantina 5 hari tidak memungkinkan, sangat penting bahwa orang yang terpapar memakai masker yang pas setiap saat ketika berada di sekitar orang lain selama 10 hari setelah terpapar.
Individu yang telah menerima suntikan booster tidak perlu dikarantina setelah terpapar, tetapi harus memakai masker selama 10 hari setelah terpapar. Untuk semua yang terpapar, praktik terbaik juga akan mencakup tes untuk SARS-CoV-2 pada hari ke-5 setelah terpapar. Jika gejala muncul, individu harus segera dikarantina sampai tes negatif memastikan gejala tidak disebabkan oleh Covid-19.
Isolasi berhubungan dengan perilaku setelah infeksi dikonfirmasi. Karantina selama 5 hari diikuti dengan pemakaian masker yang pas akan meminimalkan risiko penyebaran virus ke orang lain.
Baca Juga: Masuk Daftar Merah, AS Larang Warganya Berkunjung Ke Indonesia
Karantina mengacu pada waktu setelah terpapar virus atau kontak dekat dengan seseorang yang diketahui memiliki Covid-19. Kedua pembaruan datang ketika varian Omicron terus menyebar ke seluruh AS dan mencerminkan ilmu pengetahuan saat ini tentang kapan dan untuk berapa lama seseorang terinfeksi secara maksimal.
Rekomendasi ini tidak menggantikan undang-undang, aturan, dan peraturan negara bagian, lokal, suku, atau teritorial, juga tidak berlaku untuk petugas kesehatan yang telah diperbarui panduannya oleh CDC.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek