Suara.com - Kasus Covid-19 varian Omicron masih terus melonjak di Indonesia, masyarakat kembali memperketat pola hidup sehat salah satunya dengan rutin mengonsumsi vitamin D.
Kabar baiknya, menurut penelitian terbaru yang dipublikasi di jurnal PLOS ONE, menunjukan vitamin D sangat berperan penting untuk memulihkan pasien Covid-19 bergejala berat atau kritis.
Itulah sebabnya kini vitamin D dimasukan dalam paket obat dan pedoman tatalaksana penanganan pasien Covid-19, yang dikukuhkan 5 organisasi profesi kedokteran.
Adapun lima organisasi tersebut yakni Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Pedoman ini baru saja diperbarui pada Januari 2022 lalu. Di dalamnya menjelaskan bahwa vitamin D3 1000 IU hingga 5000 IU digunakan sebagai terapi pasien dengan seluruh tingkat gejala. Pemberian vitamin D3 juga diberikan selama 14 hari.
Meski dalam kondisi lonjakan kasus dan kebutuhan vitamin D yang semakin tinggi, perusahaan farmasi PT Dexa Medica melalui produk Oxyvit memastikan ketersediaan vitamin D aman dan terjamin.
Perlu diketahui, sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan di Indonesia vitamin D hanya boleh diproduksi dalam dosis 400 IU, tapi aturan kini diubah untuk mencegah kelangkaan maka dosis di atas 1000 IU sudah bisa diproduksi.
"Kami memproduksi Oxyvit D3 dengan sediaan softgel yang halal, vitamin D3 ini dalam bentuk oil yang mana bioavailability dua kali lebih baik dibandingkan bentuk kaplet atau tablet," ujar Dr. Raymond Tjandrawinata, Molecular Pharmacologist PT Dexa Medica melalui keterangannya kepada suara.com, Selasa (15/2/2022).
Raymond menambahkan, untuk menjamin pasokan pihaknya memastikan akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi vitamin D agar lebih berkualitas.
"Melalui komitmen kuat terhadap mutu tersebut, kami ingin memenuhi kebutuhan masyarakat untuk produk kesehatan, termasuk produk vitamin D3,” tutup Raymond.
Perlu diketahui per 15 Februari 2022, di Indonesia ada 375 ribu kasus aktif atau orang yang bisa menularkan Covid-19.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 harian juga masih melonjak dari yang sebelumnya pada 31 Januari 2021 hanya 10 ribu kasus sehari, kini per 14 Februari ada tambahan 36 ribu kasus baru sehari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern