Suara.com - Dokter spesialis penyakit menular terkemuka Amerika Serikat Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa sudah waktunya bagi AS mulai kembali ke keadaan normal seperti sebelum wabah Covid-19.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa AS memang tetap masih dalam risiko paparan virus corona.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Fauci mengatakan sejumlah negara bagian AS menghadapi pilihan sulit dalam upaya untuk menyeimbangkan kehidupan ekonomi dengan melindungi warganya dari infeksi dalam fase tahun ketiga pandemi Covid-19 saat ini.
"Tidak ada solusi sempurna untuk ini," kata Fauci yang juga penasihat medis utama Presiden Joe Biden dan anggota Tim Tanggap Ccovid-19 Gedung Putih.
Sebelumnya, pejabat kesehatan AS mengatakan, sedang mempersiapkan panduan baru terkait Covid-19, seiring dengan lonjakan kasus Omicron yang sudah menurun.
Beberapa negara bagian, termasuk New Jersey, New York, California, Connecticut, Delaware dan Oregon bahkan telah menghapus aturan wajib masker di sekolah atau tempat umum lainnya mulai beberapa minggu mendatang.
"Fakta bahwa dunia dan Amerika Serikat hanya sampai di sini dengan Covid. Mereka benar-benar perlu mendapatkan hidup mereka kembali. Anda tidak boleh sembrono dan melupakan (aturan Covid-19) segalanya, tetapi Anda harus mulai beranjak ke arah (hidup normal) itu," kata Fauci.
Meski angka kematian akibat Covid-19 di AS masih tetap tinggi, dengan sekitar 2.200 orang meninggal setiap hari. Menurut pemerintah, kebanyakan dari mereka belum divaksinasi Covid-19.
Sementara itu, rata-rata kasus mingguan Covid-19 sekitar 147 ribu atau turun 40 persen dari minggu sebelumnya, menurut data pemerintah. Selama periode yang sama, penerimaan rumah sakit turun sekitar 28 persen menjadi 9.500 per hari.
Baca Juga: Alami Gejala tapi Hasilnya Negatif Virus Corona Covid-19, Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Fauci mengakui bahwa kebijakan yang direvisi negara dapat melibatkan pertukaran dan beberapa infeksi yang tidak perlu. Tetapi terlalu mengetatkan aturan juga berbahaya.
"Dampaknya bisa pada kesehatan mental, pada perkembangan anak-anak, berdampak pada sekolah. Aakah itu seimbang dengan mencoba menjadi benar-benar murni dan melindungi dari infeksi? Saya tidak punya jawaban yang tepat untuk itu," ucap Fauci.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar