Suara.com - Gejala omicron seringkali dianggap ringan dan jarang menyebabkan keparahan. Tapi, selama gelombang Omicron di Indonesia, kasus kematian akibat Covid-19 masih terus terjadi.
Bahkan, dalam beberapa hari terakhir jumlahnya terus meningkat. Menanggapi hal tersebut, Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan risiko kematian selama gelombang omicron bisa dialami oleh berbagai kelompok umur.
"Kementerian Kesehatan RI pada 22 Februari 2022 menyampaikan total kasus kematian Covid-19 sejak wabah Omicron merebak mencapai 2.484 jiwa," kata Tjandra Yoga Aditama melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 46 persen masyarakat yang meninggal akibat Covid-19 dilaporkan memiliki komorbid. 54 persen sisanya tidak memiliki komorbid.
"Artinya penyakit memberat sampai menuju kematian memang tidak sepenuhnya karena adanya komorbid," katanya.
Tjandra mengatakan laporan Kemenkes juga menyebutkan bahwa 53 persen pasien meninggal dunia adalah kelompok lanjut usia (lansia).
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2022 itu mengatakan sebanyak 47 persen pasien yang meninggal bukan berasal dari kelompok umur lansia. "Jadi ancaman penyakit berat sampai meninggal memang dapat terjadi di berbagai kelompok umur," katanya.
Tjandra juga tidak memungkiri kasus kematian akibat Covid-19 juga dapat dipicu gabungan antara lansia dengan komorbid atau penyakit penyerta maupun faktor lain seperti belum divaksinasi lengkap.
Ia mengatakan kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia meningkat hingga 50 kali lipat lebih sejak periode 6 Januari hingga 22 Februari 2022.
Baca Juga: Ribuan Warga Banda Aceh Ajukan Pembuatan Akta Kematian
Data Kemenkes melaporkan kasus kematian harian per 6 Januari mencapai empat jiwa, tapi sejak 11 Februari angkanya melonjak hingga 100 jiwa.
Tidak sampai sepekan, angka kematian kembali bertambah dua kali lipat menjadi 206 jiwa per 17 Februari dan 216 meninggal per 18 Februari.
"Memang tanggal 19, 20 dan 21 Februari angkanya turun di bawah 200 orang, tetapi 22 Februari kemarin kita tentu berduka cita mendalam dengan wafatnya 257 warga kita, jumlah tertinggi di masa Omicron," katanya.
Berita Terkait
-
Hal yang Harus Dihindari Pasien Positif Covid-19 Varian Omicron saat Lakukan Isolasi Mandiri
-
98 Persen Kasus Covid-19 di Dunia Varian Omicron, Yuk, Ingat Lagi Bagaimana Varian Penemuannya!
-
Ridwan Kamil Klaim Puncak Omicron di Jabar Sudah Berlalu dan Kini Kasus COVID-19 Mengalami Penurunan, Ini Faktanya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa