Suara.com - Banyak orangtua khawatir saat mendapati anaknya selalu buang air besar alias BAB setiap habis makan. Mereka mengira bahwa hal ini pertanda anak tidak menyerap nutrisi dengan baik, karena makanan langsung terbuang dalam tinja.
Dokter Spesialis Anak dr. Lucky Yogasatria menjelaskan bahwa ini merupkan tanda refleks alami tubuh atau sering juga disebut refleks gastrokolik, yang bekerja dengan sangat baik dan normal terjadi pada anak.
Refleks gastrokolik adalah kontraksi usus besar yang menimbulkan sensasi mulas dan ingin buang air besar ketika lambung diisi.
Akibat refleks ini, anak selalu buang air besar sehabis makan. Tetapi, dr. Lucky menegaskan refleks ini tidak akan membuat makanan yang dikonsumsi anak akan langsung terbuang.
"Itu salah ya, mana mungkin makanan baru masuk langsung jadi kotoran. Saluran pencernaan agak panjang, pada anak-anak butuh sekitar 3 sampai 4 jam dari mulut sampai keluar ke anus," ujarnya melalui konten edukasi di Instagramnya @dr.lucky.sp.a, dikutip suara.com, Senin (14/3/2022).
Sehingga, kata dr. Lucky, makanan yang terbuang menjadi tinja setelah anak makan adalah makanan yang dikonsumsi 3 hingga 4 jam sebelumnya.
Adapun tolok ukur untuk menentukan seberapa sehat kategori buang air besar anak, yaitu anak mengalami periode buang air besar yang konsisten tidak terlalu sering dan juga tidak terlalu jarang.
"Selama konsistensi BAB bagus, nggak terlalu cair dan nggak terlalu bergumpal seperti kotoran kambing, nggak ada muntah, berat badan naik sesuai usia, berarti aman," jelas dr. Lucky yang kerap mengisi edukasi di Klinik Kecil itu.
Lebih lanjut ia mengatakan, refleks alami tubuh ini tidak hanya terjadi pada anak kecil, tapi juga pada orang dewasa. Namun karena sistem pencernaan anak cenderung masih baik dan lancar, maka refleks ini bisa lebih sering terjadi pada anak.
Baca Juga: Jangan Abaikan Kebiasaan Buang Air Besar Setelah Makan, Bisa Jadi Ini Tanda Masalah Kesehatan!
"Pada anak refleks ini memang kuat. Simpelnya saat lambung terisi makanan, usus besar akan bekerja mendorong isinya supaya keluar. Supaya nanti makanan dari lambung bisa masuk ke dalam usus. Ketika usus mendorong keluar, setiap habis makan maunya BAB," tutup dr. Lucky.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif