Suara.com - Mengobati diabetes tidak bisa dilakukan hanya dalam satu malam. Dibutuhkan proses panjang untuk menjaga pola hidup agar gula darah tetap terjaga. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis gizi klinik dr. Elfina Rachmi, M.Gz, Sp. GK.
"Mengendalikan diabetes berkaitan dengan modifikasi pola hidup. Ada proses adaptasi dan latihan kebiasaan dari yang kurang baik menjadi lebih baik," kata dr. Elfina dikutip dari siaran pers mGanik, Kamis (24/3/2022).
Belum lama ini, merek suplemen pendamping makanan bagi pasien diabetes tersebut merilis video dokumenter tentang diabetes yang khusus dibuat untuk menyukseskan gerakan bertajuk Pintar Lawan Diabetes.
Dalam video tersebut, pihaknya mengajak beberapa dokter spesialis yang biasa menangani diabetes sebagai narasumber.
"Kami ingin membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penderita diabetes di Indonesia, mulai dari pemberian edukasi, produk yang bermanfaat, hingga customer service," ujar Founder dan CEO mGanik Michael Candiago.
Video dokumenter tentang diabetes dibuat berdasarkan penelitian ilmiah yang mendalam dan didasari fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Beberapa diabetesi juga turut menyuarakan pendapatnya terkait perjalanan yang telah dilaluinya dalam menghadapi diabetes selama ini.
"Obat itu hanya sementara mengatur kadar gula. Takut juga kalau terus-terusan minum obat. Makanya saya atur pola hidup juga. Jangan seperti saya setelah sakit baru sadar untuk jaga pola hidup," ujar salah satu diabetesi dalam dokumenter tersebut.
Lebih lanjut, Michael mengatakan pihaknya terus berusaha menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga pola hidup, mulai dari penerapan pola makan diabetesi untuk memperbaiki kesehatan gula darah.
"Kami berani mengambil langkah yang tak mudah untuk mengedukasi masyarakat. Edukasi yang diberikan akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan informasi di dunia kesehatan."
Baca Juga: Turunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes, Cobalah Minum Teh Ini!
"Kami harap dapat memberikan dampak luas kepada masyarakat Indonesia yang mayoritas menderita atau memiliki garis keturunan diabetes," pungkas Michael.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan