Suara.com - Osteoarthritis adalah kondisi medis yang ditandai dengan penurunan tulang rawan pada persendian secara bertahap. Salah satu faktor risiko yang menyebabkan kondisi ini adalah penuaan.
Gejala osteoarthritis ini termasuk nyeri, kekakuan, nyeri tekan, hilangnya fleksibilitas dan taji tulang.
Sedangkan, osteoporosis adalah penyakit tulang yang berkembang ketika kepadatan mineral tulang dan massa tulang menurun atau ketika kualitas serta struktur tulang berubah.
Osteoporosis ini bisa menyebabkan penurunan kekuatan tulang yang bisa meningkatkan risiko patah tulang.
Karena, tulang yang kuat seharusnya mengandung kerangka padat dari untaian protein yang dilapisi dengan kalsium.
Sistem pendukung ini menipis seiring bertambahnya usia, kurang olahraga, rendahnya asupan kalsium dan vitamin D merupakan beberapa penyebabnya. Kepadatan tulang yang rendah juga meningkatkan risiko patah tulang.
Dalam sebuah studi baru, para peneliti dari Pennsylvania State University menemukan bahwa konsumsi plum setiap hari menjaga kepadatan mineral tulang (BMD) di pinggul dan melindungi terhadap peningkatan risiko patah tulang pada wanita pascamenopause.
Temuan penelitian dipresentasikan pada Kongres Dunia tentang Osteoporosis, Osteoarthritis, dan Penyakit Muskuloskeletal, konferensi klinis terkemuka tentang kesehatan tulang, sendi, dan otot.
BMD diketahui menurun dengan cepat setelah menopause dan wanita di atas usia 50 tahun lebih mungkin mengalami patah tulang pinggul, yang umumnya menyebabkan rawat inap, penurunan kualitas hidup, kehilangan kemandirian, dan rentang hidup yang lebih pendek.
Baca Juga: Penggunaan Disinfektan selama Kehamilan Meningkatkan Risiko Asma dan Eksim pada Anak
Penelitian ini adalah yang pertama menunjukkan efek menguntungkan dari konsumsi buah plum pada BMD di pinggul. Hasil penelitiannya menunjukkan buah prune sebagai pilihan terapi berbasis makanan untuk melindungi kesehatan tulang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi 50 gram plum atau sekitar 5-6 buah sehari selama satu tahun mempertahankan BMD pinggul.
Sedangkan, mereka yang tidak makan buah plum (kelompok kontrol) kehilangan massa tulang yang signifikan di pinggul.
Selanjutnya, risiko patah tulang pinggul meningkat pada kelompok kontrol dibandingkan dengan pemakan plum yang dilindungi dari peningkatan risiko patah tulang.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa konsumsi buah plum bisa membantu mengurangi pengeroposan tulang dan meningkatkan kepadatan tulang.
Pada gilirannya, hal ini bisa membantu menurunkan risiko terkena osteoporosis dan mengalami patah tulang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi