Suara.com - Baru-baru ini, India mengonfirmasi ditemukannya varian XE di tengah kasus virus corona Covid-19 yang turun bertahap dan pemerintah baru saja mencabut pembatasan perjalanan.
Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) telah mengonfirmasi deteksi kasus virus corona Covid-19 varian XE ini di Mumbai
Di samping BMC telah mengklaim bahwa varian XE ini ditemukan dalam sampel seorang desainer kostum Afrika Selatan, lembaga pemerintah pusat tidak setuju.
Karena, kasus virus corona baru yang terdeteksi ini belum jelas merupakan bentuk varian XE atau tidak. Sampel tersebut dikumpulkan dari desainer yang dites positif di Mumbai lebih dari sebulan sebelumnya.
Hanya beberapa hari sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan kita semua tentang varian XE yang merupakan rekombinasi dari subvarian BA1 dan BA2 ini.
Sesuai prediksi WHO, rekombinan ini dapat menyebar jauh lebih cepat daripada varian Omicron. Meskipun kasus rawat inap varian Omicron ini lebih sedikit, varian ini bisa menginfeksi banyak orang.
Parahnya lagi, tingkat penularan varian Omicron yang memimpin gelombang ketiga virus corona Covid-19 pada awal 2022 meskipun ada upaya vaksinasi di seluruh dunia.
Sebelum kasus Mumbai, 637 kasus infeksi XE dilaporkan. Sebanyak 637 kasus varian XE, yang merupakan rekombinasi varian Omicron BA1 dan BA2 telah dikonfirmasi di Inggris sejauh ini.
"Varian XE ini telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi dan kami belum bisa memastikan varian ini memiliki keunggulan pertumbuhan atau tidak," kata Susan Hopkins, Kepala Medis Penasihat, Badan Keamanan Kesehatan Inggris dikutip dari Times of India.
Baca Juga: Mengenal Virus Corona Varian XE, XD, dan XF: Gejala Hingga Tingkat Penularan
Sejauh ini, tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang penularan, tingkat keparahan atau efektivitas vaksin Covid-19.
Tidak ada gejala spesifik dan berbeda dari infeksi varian XE yang muncul ke permukaan. Namun, gejala umum virus corona Covid-19 akan tetap ada sejak gelombang pertama, yakni pilek, demam, sakit kepala, kelelahan, lemas, nyeri otot, sakit perut, dan mual.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat