Suara.com - Berbagai varian virus corona dan subvarian dari varian tersebut menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan dunia,. Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang gejala Covid-19 mana yang harus diwaspadai.
Seperti diketahui, bahwa varian Covid-19 baru bermunculan di seluruh dunia saat ini. Beberapa varian merupakan subvarian dari varian omicron atau varian rekombinan yang menggabungkan dua strain yang berbeda.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka memantau subvarian omicron baru BA.4 dan BA.5, yang merupakan turunan dari varian omicron.
Varian BA.2.12 dan BA.2.12.1 merupakan yang bertanggung jawab atas lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini di New York. Hal itu diungkapkan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Negara Bagian New York seperti dilansir dari The Dessert News.
Varian omicron XE menggabungkan strain omicron asli dengan subvarian omicron BA.2. Baru-baru ini ditemukan di Jepang. Dr. Michael Angarone dari Northwestern, seorang profesor kedokteran penyakit menular, mengatakan kepada NBC Chicago bahwa gejala utama Covid-19 saat ini mirip dengan gejala virus corona lainnya.
"Jadi ini virus yang sama, jadi SARS Coronavirus 2, jadi kami melihat gejala yang sama," katanya.
Akankah varian BA.2 Covid-19 memperlambat kembalinya normal?
Ada kemungkinan 1 dari 5 varian Covid-19 yang berbahaya di masa depan, kata para ahli
Dr. Gregory Huhn, seorang dokter penyakit menular, mengatakan kepada NBC Chicago bahwa masih terlalu dini untuk melihat cakupan penuh gejala Covid-19 baru yang terkait dengan variannya.
“Saya tidak tahu apakah kami, saat ini, mengetahui fitur khusus yang membedakan BA.2 versus BA.1. Maksud saya, untuk BA.1, kami tahu bahwa itu sebagian besar merupakan infeksi tipe pernapasan atas daripada infeksi saluran pernapasan bawah yang dapat menyebabkan pneumonia dan komplikasi lebih lanjut dan lebih besar, ”katanya.
Baca Juga: Update 16 April: Kasus Covid-19 Bertambah 602 Orang, 2.768 Orang Sembuh Hari Ini
Siapa pun yang khawatir tertular virus corona saat ini harus mewaspadai gejala umum Covid-19, seperti batuk, kelelahan, sakit kepala, dan demam. Kami telah memublikasikan beberapa sumber daya untuk membantu:
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang