Suara.com - Tekanan kerja, stres yang berlebihan, hingga masalah overthinking, menjadi pemicu utama burnout pada seseorang. Ketika ketiga hal tersebut tidak dapat dikontrol, burnout dapat terjadi berulang, dan membuat seorang menjadi tidak produktif. Maka Anda wajib paham 5 cara mengatasi burnout, siapa tahu Anda bisa menyarankannya pada orang lain atau menggunakannya untuk diri sendiri.
Burnout sendiri adalah kondisi di mana seorang merasa terus menerus kelelahan dan kehilangan motivasi kerja, bahkan motivasi melakukan hal apapun. Hal ini didasari kejenuhan dan stres yang tidak dapat dikelola, sehingga menjadikan seorang mengalami kelelahan emosional, fisik, dan mental.
Berikut 5 cara mengatasi burnout yang bisa Anda coba praktekkan.
1. Mengambil Waktu Istirahat
Bukan berupa istirahat malam rutin, namun lebih kepada benar-benar mengambil waktu untuk beristirahat total. Dari semua kegiatan yang dapat memicu stres, tinggalkan sejenak dan ambil waktu untuk diri Anda sendiri.
Lakukan hal yang menyenangkan dan dapat membuat hati, pikiran, mental, dan fisik, merasa rileks. Istirahat seperti ini dapat membantu Anda segera pulih dari keadaan burnout.
2. Berjalan-Jalan
Atau traveling, bisa membantu Anda untuk sejenak rehat dari rutinitas yang menjemukan, dan mengisi kembali tenaga untuk menghadapi dunia. Meski traveling terkesan aktivitas yang mahal, namun sebenarnya Anda tetap bisa berjalan-jalan tanpa mengeluarkan banyak uang.
Opsi seperti backpacking atau sekedar mengunjungi lokasi yang bertema alam bisa membantu Anda untuk mengurangi efek burnout yang dirasakan.
Baca Juga: Kelelahan Bisa jadi Gejala Virus Corona Covid-19 dan Kondisi Lain, Begini Perbedaannya!
3. Temui Teman dan Berceritalah
Bercerita atau berbincang pada teman dekat Anda bisa jadi solusi yang cukup efektif. Mencurahkan isi hati bisa membantu Anda meringankan beban pikiran dan beban kelelahan mental, sehingga apa yang Anda rasakan bisa menjadi lebih ringan.
Sebagai bonus, Anda juga bisa mendapatkan perspektif menarik dari tanggapan yang diberikan teman Anda.
4. Konsultasi dengan HRD Kantor
Cara mengatasi burnout berikutnya adalah dengan berkonsultasi dengan HRD perusahaan tempat Anda bekerja. Anda bisa menyampaikan keluh kesah terkait pekerjaan dan distribusinya yang mungkin terasa terlalu berat.
Jika memungkinkan, biasanya HRD akan memberikan rekomendasi atau jalan keluar untuk meringankan hal ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan