Suara.com - Update Covid-19 global hari ini menunjukan beberapa negara yang semakin melonggarkan protokol kesehatan, karena kasus yang menurun. Salah satunya Spanyol membolehkan lepas masker di dalam ruangan.
Meski menurun, kasus baru masih saja ditemukan, buktinya data Worldometers, Jumat (22/4/2022) menunjukan masih ada 41,5 juta kasus aktif atau orang yang bisa menularkan Covid-19.
Total sudah 507 juta orang di seluruh dunia sudah terinfeksi Covid-19. Ditambah kematian dunia totalnya berjumlah 6,2 juta orang meninggal sejak awal pandemi.
Mengutip Channel News Asia, pada Rabu, 20 April 2022 lalu Spanyol baru saja mengakhiri aturan wajib masker di dalam ruangan.
Aturan ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Spanyol, Carolina Darias yang mengatakan masker tetap disarankan dipakai sebagai perlindungan, terutama bagi mereka dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
"Masker tidak diragukan lagi, jadi salah satu tindakan yang sangat harus dilakukan selama dua tahun terakhir, dan kini itu sudah tidak wajib lagi," ujar Darias.
Meski begitu ada beberapa tempat yang disarankan baiknya tetap memakai masker, seperti pengunjung dan staf perawat di fasilitas pelayanan kesehatan dan panti jompo.
Aturan wajib masker juga sudah tidak berlaku di stasiun dan bandara, tapi untuk transportasi lain disarankan sebaiknya masih menggunakan masker.
Setelah keputusan dikeluarkan, hingga kini belum jelas apakah wajib masker dihilangkan di tempat kerja seperti kantor pemerintah, swasta, bank, pabrik hingga toko.
Baca Juga: Pos Mudik di Kota Malang Lengkap dengan Layanan Vaksinasi COVID-19
Ini karena pemerintah membiarkan pengusaha atau pengelola tempat tersebut, yang berhak memutuskan akan tetap menggunakan masker atau tidak.
Di Indonesia sendiri, Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut bahwa hampir 100 persen masyarakat punya antibodi Covid-19. Meski demikian ia belum merekomendasikan untuk melepas masker.
"Bukan berarti lepas masker, yang ada malah peningkatan kasus lagi. Lonjakan kasus di China karena vaksinasi lansia tidak sebaik di Indonesia. Kita konsisten terus pada lansia," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia