Suara.com - Kementerian Kesehatan melaporkan penduduk Indonesia yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis ketiga (penguat) sudah mencapai 40.181.376 jiwa atau mengalami penambahan 486.730 orang pada Senin hingga pukul 12.00 WIB.
Data resmi yang diterima di Jakarta, Senin (2/5/2022) juga menyebutkan 165.376.991 jiwa mendapat vaksin dosis kedua. Terdapat penambahan sebanyak 146.931 jiwa yang mendapat vaksin dosis kedua pada Senin.
Sementara vaksin dosis pertama telah mencapai 199.346.528. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi secara nasional mencapai 208.265.720 jiwa.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi penguat antibodi merupakan perlindungan penting pelaku perjalanan mudik Lebaran 2022 untuk meminimalkan dampak kesakitan saat terpapar COVID-19.
"Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan COVID-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi 'booster' (penguat) penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular COVID-19," katanya.
Nadia yang juga menjabat Sekretaris Kesehatan Masyarakat Kemenkes itu mengatakan mobilitas mudik dinilai lebih masif karena melibatkan puluhan juta orang.
Hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan RI tentang mudik Lebaran 2022, masyarakat yang akan melakukan mudik tahun ini sekitar 80 juta orang.
"Sehingga perlu vaksinasi booster untuk mengurangi risiko jika tertular COVID-19," katanya.
Dokter spesialis pulmonologi dari RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Pompini Agustina S.,mengingatkan masyarakat yang melakukan silaturahmi saat mudik Lebaran untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan terutama ketika menghadapi orang lanjut usia yang masuk dalam kelompok rentan.
Baca Juga: Pfizer Ungkap Hasil Studi Obat Covid-19 Paxlovid untuk Cegah Infeksi, Ternyata Tidak Ampuh?
Pompini mengatakan ketika ingin melakukan sungkem atau bersalaman dengan orang tua harus memastikan bahwa dalam kondisi yang sehat dan tetap melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker.
"Karena kita kadang yang usia muda ini tidak merasa ada keluhan. Tetapi kita harus menilai diri kita apakah selama ini sudah melakukan protokol kesehatan dengan benar atau tidak," ujar Ketua Tim Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI Prof Dr Sulianti Saroso itu. [Antara]
Berita Terkait
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Lowongan Kerja Kemenkes Oktober 2025: Ini Jadwal, Posisi, Syarat dan Cara Daftarnya
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!