Suara.com - Sebagian orang menghubungkan buta warna dengan tak bisa melihat warna secara total. Kondisi itu membuat penderita buta warna hanya bisa melihat dunia dalam hitam, putih dan abu-abu. Padahal, seseorang juga dapat disebut buta warna ketika tidak mampu membedakan warna tertentu secara normal. Hal ini disebut defisiensi warna atau buta warna parsial.
Sebagian besar penderita buta warna parsial hanya tidak bisa membedakan beberapa warna saja, misal merah dan hijau. Penderita buta warna parsial juga tidak mampu melihat warna biru meskipun jarang terjadi. Adapun buta warna total merupakan kejadian yang langka. Buta warna sendiri dapat terjadi ketika satu atau lebih sel kerucut tidak berfungsi dengan baik.
Lalu, apa saja tipe buta warna yang dapat menyerang manusia? Berikut tipe buta warna berdasarkan jenisnya.
1. Buta Warna Merah-Hijau
Hal ini terjadi ketika sel kerucut mata yang berwarna merah atau hijau tidak bekerja secara normal. Tipe buta warna merah-hijau adalah:
- Deuteranomali: Tipe buta warna paling umum yang menyerang 5% laki-laki, tapi jarang menyerang perempuan. Kondisi ini terjadi ketika sel kerucut hijau tidak bekerja secara normal. Hasilnya, warna kuning dan hijau terlihat kemerahan dan sangat sulit membedakan biru dengan violet.
- Protanomali: Sel kerucut berwarna merah tidak bekerja normal. Warna merah, oranye, dan kuning akan tampak kehijauan. Sementara itu, warga lain terlihat redup.
- Protanopia: Tidak ada sel kerucut merah yang bekerja. Hal ini membuat warna merah akan terlihat hitam, sedangkan gradasi warna oranye, kuning, dan hijau akan terlihat sebagai warna kuning.
- Deuteranopia: Tidak ada sel kerucut hijau yang bekerja. Oleh sebab itu, warna merah nantinya terlihat kuning kecoklatan sementara warna hijau akan terlihat sebagai wargan beige.
2. Buta Warna Biru-Kuning
Kondisi ini terjadi ketika sel kerucut biru tidak bekerja secara normal, atau bahkan tidak ada sama sekali. Jenis buta warna ini bisa menyerang laki-laki dan perempuan dengan persentase yang sama, sementara tipenya adalah:
- Tritanomali: Tipe buta warna ini sangat langka. Sel kerucut warna biru dalam mata hanya bekerja secara terbatas. Hal ini membuat warna biru akan terlihat kehijauan. Warna merah muda dengan kuning ataupun merah akan sangat sulit dibedakan oleh penderitanya.
- Tritanopia: Penderitanya tidak punya sel kerucut biru sama sekali. Oleh sebab itu, warna biru akan tampak menjadi hijau. Sementara itu, warna kuning terlihat abu-abu muda atau violet. Tipe buta warna ini sangat langka.
3. Buta Warna Total
Buta warna total atau monokromasi adalah kondisi di mana penderitanya tidak bisa melihat warna sama sekali. Kondisi buta warna total ini mengakibatkan penglihatan terganggu dan tidak bisa melihat dengan jelas. Berikut dua tipe buta warna total.
- Monokromasi kerucut: Hal ini terjadi ketika 2 dari 3 sel kerucut (merah, hijau, biru) tidak berfungsi. Jika satu sel normal yang tersisa itu adalah biru, penderita akan mengalami rabun, terutama rabun jauh. Selain itu, penderita tidak bisa mengontrol pergerakan bola mata (nystagmus).
- Monokromasi rod: Kelainan ini dikenal sebagai akromatopsia, yaitu kondisi buta warna yang paling parah karena tidak ada satupun sel kerucut yang berfungsi. Hal ini membuat dunia akan terlihat hanya memiliki warna hitam, putih, dan abu-abu. Selain itu, penderitanya akan mengalami nystagmus serta merasa sakit ketika terpapar cahaya yang terang.
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
Fahri Tak Lolos Bintara karena Disebut Buta Warna Parsial dan Menghapal Tes Warna, Anggota DPR Pertanyakan Alasan Polri
-
6 Fakta Siswa Tak Lolos Tes Calon Bintara Polri, Alasannya Disebut karena Buta Warna Parsial
-
Mengenal Apa Itu Buta Warna Parsial, Penyebab, dan Gejalanya
-
Sebut Fahri Calon Bintara Lolos Tes Buta Warna karena Baca Buku, Polda Metro: Dia Menghafal, Bukunya Memang Dijual Bebas
-
Melihat Warna yang Berbeda dengan Orang Lain? Bisa Jadi Gejala Buta Warna
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)