Suara.com - Viral video TikTok yang berhasil mengumpulkan jutaan penonton, karena menceritakan bagaimana seorang ibu di dalam bus memarahi anak-anaknya dengan memukul dan memakinya.
Dalam video yang diunggah akun @amethystnb_ tersebut, si perempuan bercerita jika penumpang di dalam bus harus menanggung omelan sang ibu sepanjang perjalanan dari Kota Bharu, Kelantan hingga Temerloh, Pahang Malaysia.
Dilansir Says, pengguna TikTok, Qissy, yang memposting video tersebut, menyebutkan bahwa sang ibu terus bersumpah pada anak-anaknya, hingga mengatakan bahwa anak-anaknya adalah "anak haram".
Cobaan ini membuat para penumpang di dalam bus kesal karena mereka tidak hanya harus mendengar kata-kata kasar si ibu pada buah hatinya selama delapan jam, tetapi juga merasa kasihan pada anak-anak karena usianya masih sangat kecil, yakni sekitar dua hingga tiga tahun.
"Untuk semua pasangan yang sudah menikah di luar sana, jangan punya anak jika belum siap mental dan fisik. Sedih mendengarnya. Anak-anak tidak bersalah," tulis perempuan tersebut dalam keterangan videonya.
Pada video lainnya, si pemilik akun memperlihatkan bagaimana seorang penumpang setengah baya di bus tidak tahan lagi dengan omelan sang ibu pada anak-anaknya.
Lelaki itu mengancam ibu itu, jika ia akan membawanya ke kantor polisi jika masih terus mengomeli sang anak seperti itu. Ia juga berpesan kepada sang ibu untuk lebih memperhatikan anak-anaknya.
Usai konfrontasi, Qissy menyebutkan bahwa sang ibu jauh lebih baik terhadap anak-anaknya, bahkan langsung memanggilnya dengan kata-kata sayang.
Namun, dia merasa jika itu perlakuan palsu sang ibu, karena bisa saja saat mereka berada di rumah perlakuan sang ibu akan kasar lagi.
Baca Juga: Viral Foto Dua Pemuda di Warung Kelontong Tahun 1980, Warganet Salfok Lihat Model Rambut
Berdasarkan apa yang dapat didengar dalam video, ibu memarahi anak karena tidak pergi ke toilet sebelum mereka pergi. Si ibu bahkan mengatakan jika anak-anaknya cuma bisa menyusahkan dirinya.
Tentu saja, video itu mendapatkan reaksi keras dari warganet. Beberapa dari mereka merasa kasihan pada anak-anak, harus melalui omelan yang begitu keras.
"Selalu 'seburuk apapun mereka, mereka tetap orang tuamu' tapi tidak pernah 'seburuk apapun mereka, mereka tetap anakmu'," komentar seorang warganet.
"Bukan alasan untuk memaki anak. Boleh marah, boleh mengeluh tapi memaki anak? Nanti kalau anak sudah besar jadi memberontak, jangan tanya kenapa," tulis yang lain.
Namun, ada juga yang merasa kasihan pada ibu, mengatakan bahwa dia mungkin terlalu lelah.
"Orang-orang belum mengalami perasaan ini, itulah sebabnya mereka tidak tahu bagaimana perasaan ibu itu," kata seorang warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental