Suara.com - Peneliti sedang melakukan uji klinis obat diabetes tirzepatide untuk melihat efeknya pada berat badan orang gemuk dan hasilnya menunjukkan bahwa obat ini efektif menurunkannya.
Obat ini dikembangkan oleh perusahaan farmasi Amerika Eli Lilly and Company (Lilly), digunakan dalam bentuk suntikan seminggu sekali. Awalnya dikembangkan untuk pengobatan diabetes tipe 2.
Namun, tirzepatide juga nampaknya bisa menurunkan berat badan dengan meniru efek hormon alami incretins. Hormon ini menurunkan gula darah yang naik setelah makan dan mengatur proses metabolisme yang berhubungan dengan pencernaan.
Dalam penelitian ini, lebih dari 36 persen peserta yang menerima 15 miligram obat dapat menurunkan berat badan sebesar 25 persen atau lebih, membuat dampak obat serupa dengan hasil dari operasi bariatrik.
Para peserta menerima tirzepatide atau plasebo selama 72 minggu, dilansir Science Alert, bersamaan dengan dukungan untuk mengikuti diet rendah kalori dan meningkatkan aktivitas fisik mereka.
Tirzepatide diberikan dalam tiga dosis berbeda, yakni 5,10, 15 miligram dalam injeksi mingguan. Ketiga kelompok melihat tingkat penurunan berat badan yang signifikan selama penelitian, yakni:
- Dosis tertinggi (15 miligram), peserta melihat penurunan berat badan rata-rata 22,5 persen dari berat badan mereka (24 kilogram
- Dosis 10 miligram capai penurunan berat badan 21,4 persen (22 kilogram)
- Dosis 5 miligram mengalami penurunan 16 persen (16 kilogram).
Sebagai perbandingan, kelompok plasebo hanya kehilangan 2,4 persen dari berat badan mereka (2 kilogram).
"Tirzepatide adalah obat investigasi pertama yang memberikan rata-rata lebih dari 20 persen penurunan berat badan dalam studi fase 3," kata dokter peneliti klinis Jeff Emmick.
Namun, tidak semua orang aman saat meminum tirzepatide karena beberapa dari peserta mengalami efek samping.
Baca Juga: Raih Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga? Yuk Lakukan 4 Hal Berikut Ini
Tergantung pada dosis, hingga sepertiga dari kelompok yang menggunakan tirzepatide mengalami mual. Diare juga relatif umum (18,7 hingga 23 persen). Beberapa orang juga mengalami muntah dan sembelit.
Menurut pakar, pengembangan tirzepatide dan agen serupa lainnya dapat menandakan perubahan besar dalam pengobatan diabetes.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter