Suara.com - Dampak pandemi COVID-19 bagi kesehatan mental kembali dilaporkan lewat survei di Australia. Pandemi diyakini memengaruhi tekanan mental yang dirasakan seseorang.
Peneliti dari Universitas Sydney melakukan survei kepada 1.037 warga Australia mengenai pengalaman mereka terkait kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Responden berusia 18 hingga 89 tahun selama periode Desember 2020 hingga Juni 2021.
Survei itu mengukur pengalaman kesehatan mental masing-masing dan keterlibatan dengan sumber daya kesehatan mental.
Penulis utama studi, peneliti kesehatan mental asal Universitas Sydney Marlee Bower, mengatakan pandemi "menambah tekanan" kepada pemicu-pemicu kesehatan mental yang sudah ada, dan membuat banyak orang Australia mencari dukungan kesehatan mental untuk pertama kalinya.
Satu dari lima responden mengatakan bahwa peningkatan kesulitan keuangan dan perubahan sistem dukungan sosial selama pandemi berdampak buruk terhadap kesehatan mental mereka.
Sementara lebih dari satu dari lima responden mengatakan pandemi meningkatkan tekanan pada sistem kesehatan mental yang sudah terlalu terbebani.
Terlepas dari lonjakan kebutuhan ini, dan inisiatif pemerintah untuk menurunkan biaya perawatan kesehatan mental selama pandemi, aksesibilitas tetap menjadi penghalang bagi banyak orang, menurut hasil survei tersebut.
Banyak responden mengatakan mengakses sistem dukungan kesehatan mental saat ini mahal dan rumit, serta diperparah oleh stigma masyarakat dan politik mengenai apa artinya menganggur, menerima bantuan kesejahteraan atau dukungan kesehatan mental.
Para peneliti berharap proyek tersebut dapat mendorong para pembuat kebijakan untuk mengintegrasikan "pengalaman hidup orang Australia sehari-hari" dengan upaya mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sumber daya kesehatan mental Australia.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Membuatmu Lelah Mental, Sulit Menolak!
Berita Terkait
-
Mengatasi Gagal Download Kartu Sulingjar: Panduan dan Tipsnya
-
Memahami Soal dan Jawaban Survei Lingkungan Indonesia Belajar 2025
-
Link Isi Survei Lingkungan Belajar 2025 untuk Guru dan Kepala Sekolah PAUD, SD, SMP, SMA
-
Survei: Polri, Kejagung dan KPK Lembaga Penegak Hukum Terbaik
-
Survei ISS: Kepercayaan Publik pada Prabowo Tembus 90,9%, Efek Transfer dari Jokowi?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat