Suara.com - Spektrum cahaya terdiri dari beberapa warna, seperti merah, kuning, hijau, hingga biru. Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dengan energi yang lebih tinggi daripada warna lain.
Cahaya biru ada di sekitar kita. Matahari memancarkan cahaya biru. Begitu juga bola lampu neon dan pijar, ponsel, layar komputer, dan televisi layar datar.
Ada banyak bukti bahwa cahaya biru dapat memiliki efek berbahaya pada kulit dan mata, serta mengganggu ritme sirkadian (jam internal tubuh), menurut Science Alert.
Penelitian baru menunjukkan bahwa cahaya biru dapat menginduksi pigmentasi (tanning) untuk berbagai jenis kulit. Kulit yang berwarna cokelat tua bisa menjadi tanda kerusakan kulit dan spesi oksigen reaktif (ROS).
Studi lain menemukan bahwa kulit tan (lebih gelap) akibat paparan cahaya (termasuk cahaya biru) memiliki pigmentasi lebih gelap yang bertahan lama dibanding dengan paparan radiasi ultraviolet.
Sementara studi baru ini juga menunjukkan bahwa cahaya biru dapat mengaktifkan gen yang terkait dengan peradangan dan photoaging (kerusakan kulit).
Sayangnya beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tabir surya atau sunscreen maupun sun block tidak mencegah kerusakan cahaya biru dan cahaya terlihat lainnya.
Namun, cahaya biru juga memiliki dampak menguntungkan. Jenis cahaya ini sudah digunakan untuk mengobati masalah kulit, seperti eksim dan terapi fotodinamik yang berfungsi untuk mengobati jerawat hingga kanker, serta memperbaiki penyembuhan luka.
Tetapi efek berbahaya dari cahaya biru cenderung lebih besar daripada positifnya bagi orang sehat, dapat merusak kulit tetapi kurang jelas sumber cahaya biru mana yang berbahaya bagi manusia.
Baca Juga: Cantik dengan Kulit Eksotis, Transformasi Makeup Gadis Ini Dipuji Mirip Rihanna
Penelitian telah menunjukkan bahwa cahaya biru dari perangkat gadget dapat meningkatkan produksi ROS. Studi lain menemukan cahaya biru dari layar 100 hingga 1.000 kali lebih kuat daripada cahaya biru dari sinar matahari.
Pada akhirnya peneliti menyimpulkan bahwa meski cahay biru dari layar dapat menyebabkan beberapa kerusakan, masalahnya tidak signifikan dibanding dengan paparan sinar matahari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan