Suara.com - Nyeri sendi jadi masalah yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari seperti saat berolahraga. Apalagi jika nyeri lutut saat jongkok ketika melakukan squat.
Dikatakan pelatih pribadi, Luke Worthington bahwa nyeri lutut umumnya disebabkan adanya masalah pada pinggul dan pergelangan kaki.
Nyeri lutut juga bisa terjadi saat seseorang tidak benar menggerakan pinggul, yang hasilnya sulit untuk jongkok dan berdiri sejajar. Ini karena saat berjongkok lutut menanggung beban berat badan seseorang.
Inilah sebabnya Dokter Spesialis Olahraga, dr. David Geier menyarankan orang dengan masalah lutut untuk melatih menggunakannya secara perlahan, terus digunakan untuk berolahraga agar nyeri segera hilang.
"Tapi Anda justru akan membuat sakit jadi lebih lama jika terus beristirahat dan beraktivitas mengganggu untuk sementara waktu," ujar Geier, mengutip Insider, Rabu (22/6/2022).
Menurutnya, hanya ada sedikit jenis nyeri yang bisa disembuhkan hanya dengan diistirahatkan. Inilah sebabnya ia menyarankan lutut untuk terus digerakan perlahan untuk melatihnya.
"Tetap berolahraga di sekitar rasa sakit atau di area sekitar cedera terbukti bisa mempercepat kesembuhan, mengurangi rasa sakit," terang Geier.
Meski begitu, Geier tetap menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli terapi fisik atau fisioterapis, untuk mempelajari beberapa gerakan rehabilitasi yang membantu pemulihan lutut.
"Untuk mengatasi distribusi beban antara pinggul dan lutut, dan agar pinggul melakukan kegiatan seimbang, kita perlu meningkatkan kekuatan otot di bagian belakang kaki," jelas Worthington.
Baca Juga: Hasil Studi Temukan Bukti Lansia yang Rutin Jalan Kaki Lebih Berisiko Alami Nyeri Lutut
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter