Suara.com - Sebuah studi baru yang terbit di jurnal Nature Medicine pada Jumat (24/6/2022) menunjukkan bahwa virus penyebab cacar monyet telah bermutasi pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada biasanya.
Virus yang telah menginfeksi lebih dari 3.500 orang di 48 negara sejak Mei lalu ini diduga lebih menular karena puluhan mutasi baru.
Secara keseluruhan, virus membawa 50 mutasi baru yang tidak ada pada jenis virus cacar monyet sebelumnya, lapor Science Alert.
Virus orthopoxvirus, berasal dari famili dan genus yang sama dengan virus variola penyebab cacar dan biasanya tidak menyebar jauh ke luar Afrika Barat dan Tengah, tempat infeksi menjadi endemik.
Tetapi kini, cacar monyet yang menyebar luas di luar Afrika mengejutkan para ilmuwan dan membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mulai mempertimbangkan untuk mengklasifikasikannya sebagai darurat kesehatan global.
Strain virus cacar monyet diurutkan menjadi dua garis keturunan (clade), yakni clades Afrika Barat dan Congo Basin.
Setiap clade memiliki tingkat kematian yang berbeda. Tingkat kematian clade Afrika Barat sekitar satu persen, sementara clade Congo Basin membuuh sekitar 10 persen dari mereka yang terinfeksi.
Jumlah mutasi virus meningkat pada tahun 2018. Ada kemungkinan virus telah menular di masyarakat pada tingkat rendah. Sejak saat itu, memiliki banyak mutasi baru melalui 'pertempurannya' dengan enzim.
Bisa juga kemungkinan virus telah menyebar di antara hewan di negara-negara non endemik tanpa disadari selama beberapa waktu, dan kemudian tahun ini, menular kembali ke manusia.
Baca Juga: Benarkah Vaksin Covid-19 AstraZeneca Sebabkan Cacar Monyet?
Terlepas dari namanya, monkeypox paling sering ditularkan ke manusia dari hewan pengerat, di antaranya tupai tali Afrika, hingga tikus belang merupakan spesies yang diyakini sebagai reservoir utama penyakit ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA