Suara.com - Perilaku cyber bullying atau perundungan secara online masih menjadi momok bagi para penggunanya, terutama anak-anak dan remaja.
Namun, jutaan orang tua ternyata merasa tidak berdaya untuk melindungi anak-anak mereka. Padahal, 48 persen mengetahui bahwa anak mereka pernah mengalaminya.
Hal ini diketahui dari sebuah studi yang dilakukan pada 1.400 orang tua dengan anak-anak yang masih berusia 6 hingga 18 tahun, lapor Daily Star.
Studi menemukan 57 persen orang tua tahu sedikit tentang bagaimana menjaga anak-anak mereka tetap aman. Namun, sepertiganya mengakui bahwa mereka tidak paham teknologi.
Sementara 47 persen hanya memiliki sedikit akses ke hal yang dilakukan anak-anaknya secara online karena ponsel anak mereka terkunci dengan kata sandi.
Lebih dari setengah (55 persen) orang tua merasa tidak berdaya dan kesulitan untuk mengikuti semua saluran online yang digunakan anak mereka.
Tidak hanya itu, 46 persen orang tua takut anak mereka tahu lebih banyak tentang teknologi dan dapat menutupi masalah dari mereka.
Di sisi lain, lebih dari setengah (58 persen) anak-anak yan disurvei mengaku tidak akan memberi tahu orang tua mereka tentang cyber bullying yang mereka dialami, dan 45 persen tidak yakin bahwa orang tua mereka bisa menolong.
Padahal, dua pertiga orang tua (67 persen) yakin anak-anak mereka akan mendekati mereka ketika ditindas di dunia maya.
Baca Juga: Beredar Video Perundungan di Jember, Korban Ampun-ampun Ditendang dan Dipukuli 2 Orang
Penelitian ini ditugaskan oleh The Diana Award, penghargaan prestisius yang diberikan kepada sosok muda, mulai dari umur 9 hingga 25 tahun atas dedikasinya terhadap kemanusiaan dan aksi sosial untuk kemanusiaan.
Juru bicara Diana Award, Alex Holmes, mengatakan penting bagi orang tua untuk memahami peran mereka dadlam keselamatan anak-anaknya.
"Kami mendorong komunikasi untuk tidak hanya mengandalkan keterbukaan anak, tetapi harus dua arah, dengan dialog yang jujur, baik dalam kehidupan nyata maupun online," ujar Holmes.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta