Suara.com - Sebuah video viral di media sosial menunjukan seorang anak yang mengalami kebutaan usai bermain HP atau handphone. Peristiwa ini terjadi di Puskesmas Tilango, Gorontalo.
Kepala Puskesmas Tilango, Kabupaten Gorontalo, Fatmah Abdul, mengungkap bahwa pada Rabu (29/6/2022) pukul 11:00 WITA, pihaknya didatangi oleh seorang pasien anak bersama orang tuanya yang mengeluhkan anaknya tersebut tidak bisa melihat lagi.
"Waktu anak ini dibawa ke Puskesmas, keluhannya yakni anak ini tidak bisa melihat, dan ibu anak ini juga sudah panik. Saat itu dokter di Puskesmas menganjurkan untuk ke rumah sakit terdekat,” ungkapnya Sabtu, 2 Juli 2022.
Menurut keterangan video tersebut, anak tersebut masih berusia 10 tahun, tiba-tiba tidak bisa melihat karena sering main handphone.
Sementara itu, mengutip The Guardian, Selasa (5/7/2022), para ilmuwan menemukan cahaya biru dari smartphone, laptop, dan perangkat digital lainnya bisa merusak penglihatan dan bisa mempercepat kebutaan.
Fakta ini terangkum dalam penelitian yang dilakukan University of Toledo AS, yang menunjukkan paparan cahaya biru berkepanjangan memicu molekul beracun yang dihasilkan dalam sel-sel peka cahaya mata, yang bisa memicu degenerasi makula.
Degenerasi makula adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan, yang mempengaruhi bagian tengah penglihatan.
Ini karena cahaya biru punya panjang gelombang yang lebih pendek, tapi energinya lebih besar dibanding warna lain, dan secara bertahap bisa menyebabkan kerusakan mata.
"Kita terpapar cahaya biru terus menerus dan kornea serta lensa tidak bisa menghalangi atau memantulkannya. Cahaya biru bisa merusak penglihatan kita dengan merusak retina mata," terang Asisten Profesor Departemen Kimia dan Biokimia, Dr. Ajith Karunarathne.
Baca Juga: Viral Harga Seblak di Papua Bikin Kaget, Warganet Bandingkan dengan Harga di Bandung dan Bekasi
Di sisi lain, mengutip Centre for Sight, Dr. Pradeep Sharma memastikan bahwa gadget tidak memancarkan sinar atau radiasi berbahaya, tapi yang jadi masalah adalah anak yang terus menatap jarak dekat dan terus menerus, hingga jumlah kedipan berkurang,
"Anak-anak sekarang sangat rentan terhadap ketegangan mata digital. Oleh karena itu tugas utama orang tua adalah memastikan anak terhindar dari kecanduan layar gadget," jelasnya.
Sangat sulit bisa membuat anak melarang untuk tidak sama sekali menggunakan gadget, maka yang bisa dilakukan adalah mengatur jam screen time sesuai arahan organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh terpapar layar elektronik. Sedangkan anak-anak antara usia 2 hingga 5 tahun tidak boleh melihat layar gawai selama lebih dari satu jam setiap harinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!