Suara.com - Kecelakaan truk Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat Senin (18/7/2022) kemarin memakan banyak korban jiwa. Diduga kecelakaan tersebut terjadi akibat turunan dan lampu merah yang membingungkan.
Selain itu, truk Pertamina yang dikendarai tersebut juga diduga mengalami rem blong. Hal tersebut yang membuat truk menabrak pengendara motor hingga menewaskan beberapa orang itu.
Kecelakaan tersebut juga menjadi ramai perbincangan masyarakat. Bahkan, beredar juga berbagai video pasca kecelakaan yang menunjukkan korban tewas dan luka-luka.
Video yang cukup sadis tersebut sendiri, tersebar luas di berbagai media sosial. Padahal, video seperti itu sendiri dapat berpotensi menimbulkan trauma bagi orang-orang yang melihatnya.
Namun, bagaimana dampak yang ditimbulkan dari melihat konten sadis bagi psikologis seseorang?
Melansir laman PsychologyToday, seorang Psikolog asal Florida, Stephanie A. Sarkis Ph.D. mengungkapkan, menonton video sadis seperti kecelakaan, kekerasan, atau penembakan sendiri rupanya berpotensi membuat seseorang mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Hal tersebut karena menonton tayangan yang cukup sadis sendiri akan membuat diri sendiri memiliki ketakutan akan mengalami hal serupa. Dalam sebuah studi oleh Pfefferbaum, et al. (2014), menonton bencana, khususnya terorisme, dapat meningkatkan kasus PTSD, depresi, kecemasan, stres yang dirasakan, dan bahkan penggunaan narkoba.
Oleh karena itu, sebenarnya menonton tayangan yang sadis sendiri memberikan dampak psikologi yang buruk. Lebih parahkan, kasus trauma akan hal yang ditontonya itu sendiri juga bisa dialami secara lama.
Meskipun, kejadian yang terjadi sudah cukup lama. Namun, karena menonton tayangan yang membuatnya mengalami trauma akan terus membuat orang tersebut kepikiran dalam jangka waktu yang panjang.
Untuk itu, ketika ada tayangan yang sadis, baik video kecelakaan, pengeboman, pembunuhan, bencana alam, dan lain-lain diusahakan agar dihindari.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat terhindar dari PTSD ketika melihat tayangan yang sadis, di antaranya sebagai berikut.
- Berhenti melihat tayang tersebut dapat membantu agar efek psikologis yang diberikan tidak parah.
- Filter ponsel pada berita atau tayangan yang menampilkan video sadis baik melalui aplikasi pesan maupun media sosial.
- Perhatikan perbedaan mengenai pemberitaan atau pelaporan peristiwa dengan video perisitiwa. Jika hanya sebuah pemberitaan, hal tersebut masih bisa dilihat. Namun, ketika berupa video, usahakan untuk tidak melihatnya.
- Terbiasa menjadi sukarelawan dapat membantu. Efek traumatis dari hal-hal yang sadis sendiri bisa dikurangi dengan menjadi sukarelawan, misalnya terhadap penanganan suatu bencana, atau hal lainnya.
Berita Terkait
-
Sopir Pajero Mabuk Seret Honda Scopy Ratusan Meter di Tangerang, Endingnya Tak Terduga
-
Cedera di Mandalika, Marc Marquez Absen di Dua Seri MotoGP Sekaligus
-
Diantar Denny Sumargo, Ini 5 Momen Penting Pertemuan Nadya Almira dan Korban Kecelakaannya
-
Detik-detik Mencekam di Daan Mogot: Pemotor Oleng, Terjatuh, Lalu Tewas Terlindas Truk Boks
-
Tewas Terlindas Truk, Begini Pemicu Kecelakaan Tragis Pemotor Lansia di Daan Mogot Jakbar
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya