Suara.com - Sakit perut jadi keluhan lumrah dan umum yang pernah dialami hampir setiap orang. Tapi bagaimana dengan keluhan lebih spesifik yakni sakit perut sebelah kanan, apakah tanda adanya masalah kesehatan?
Menjawab hal ini, Spesialis Penyakit Dalam Primaya Evasari Hospital, dr. Anna Puteri Gozali, Sp.PD mengatakan ada berbagai sebab sakit perut kanan, dari mulai gangguan saluran cerna hingga yang berkaitan dengan organ reproduksi.
"Jika keluhan nyeri perut yang dialami sudah terjadi berulang kali, sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter secara langsung agar bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan," ujar dr. Anna melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (19/7/2022).
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab sakit perut sebelah kanan yang perlu diwaspadai:
1. Gangguan Saluran Cerna
Sakit perut karena gangguan saluran cerna umumnya gejalanya seperti perih, ingin buang air besar (mulas), beberapa juga disertai perasaan kembung, mual hingga muntah.
"Selain itu, nyeri ini bisa disertai dengan diare atau justru sembelit," ungkap dr. Anna.
2. Penyakit Batu Empedu
Jika sakit perut kanan karena batu empedu, umumnya sakit menyerang perut kanan atas yang menjalar hingga ke punggung kanan. Biasanya juga nyeri yang terjadi akan hilang timbul.
Baca Juga: Cegah Masalah Saluran Pencernaan, Kesehatan Gigi Wajib Dapat Perhatian Penuh Ya!
"Dirasakan setelah mengonsumsi makanan berlemak atau bisa muncul secara tiba-tiba, dan bisa disertai dengan mual, muntah, ataupun demam," paparnya.
3. Batu Ginjal
Apabila merasa sakit perut kanan terjadi secara mendadak pada bagian pinggang kanan, maka patut dicurigai karena adanya batu ginjal yang muncul dan mengganggu saluran kemih.
"Nyeri perut ini bisa disertai dengan mual, muntah, demam, dan nyeri saat berkemih (buang air kecil)," jelasnya.
4. Radang Usus Buntu
Penyakit ini perlu dicurigai saat merasakan sakit perut di sebelah kanan bawah. Apalagi jika terasa semakin sakit ketika batuk atau melakukan gerakan tertentu.
"Biasanya radang usus buntu juga akan disertai dengan demam, penurunan nafsu makan, mual, muntah, diare, atau sembelit," papar dr. Anna.
5. Peregangan Otot
Sakit perut bawah ini terjadi jika nyeri bersifat taja, dan akan bertambah sakit jika melakukan peregangan. Umumnya disebabkan karena memaksa otot bekerja terlalu keras.
"Nyeri akibat peregangan otot ini biasanya dirasakan setelah penggunaan otot-otot secara berlebihan seperti olahraga ekstrim," tutup dr. Anna.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja