Suara.com - Agensi Source Music resmi memutus kontrak kerja Kim Garam dari LE SSERAFIM, yang dituduh terlibat kasus perundungan dari . Hal itu disampaikan langsung oleh agensi yang sempat menaungi GFriend, pada Rabu (20/7/2022).
"Perusahaan kami telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak eksklusif dengan Kim Garam," katanya sebagaimana dilansir Soompi.
Source Music juga meminta maaf atas semua kontroversi yang melibatkan Kim Garam, sembari menyebut LE SSERAFIM bakal promosi dengan lima anggota yakni Sakura, Kim Chae Won, Huh Yun Jin, Kazuha dan Hong Eun Chae.
"LE SSERAFIM akan melanjutkan aktivitas mereka sebagai grup beranggotakan lima orang," ujar Source Music.
Seperti diketahui, Kim Garam sempat tersandung kasus perundungan atau bullying, yang sempat dibantah pihak agensi. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak bukti yang diungkap oleh para korban.
Risiko yang Bisa Dialami Pelaku Perundungan
Bukan hanya korban, perundungan juga bisa mengubah hidup pelakunya. Pelaku perundungan cenderung terjebak dalam dunia malam hingga berpotensi menjadi seorang kriminal.
Dikutip Suara.com dari laman Stop Bullying, berikut beberapa dampak yang bisa terjadi pada pelaku kasus perundungan.
1. Jadi Pecandu Alkohol dan Narkotika
Mereka yang menjadi pelaku bullying tidak begitu peduli dengan hal yang baik ataupun buruk. Tindakan bullying yang mereka lakukan saja sudah bisa dikatakan sebagai hal buruk.
Namun, meskipun begitu, mereka tetap melakukan tindakan tersebut kepada orang lain. Oleh karena itu, biasanya pelaku bullying berpotensi menjadi pecandu alkohol dan narkotika.
Baca Juga: Kontrak Kim Garam LE SSERAFIM Diputus, Begini Nasib Anggota Lainnya
2. Sering Berkelahi dan Merusak Properti
Bullying sendiri bisa terdiri dari berbagai macam aksi, salah satunya tindakan fisik yang dilakukan pelaku. Dari hal tersebut, tidak heran jika pelaku bullying sering berkelahi dengan orang lain.
Di samping itu, akibat seringnya berkelahi dengan orang lain, pelaku bullying juga berpotensi merusak properti publik. Pelaku bullying juga kerap putus sekolah karena banyak melanggar peraturan.
3. Seks Bebas di Usia Dini
Mereka yang menjadi pelaku bullying berpotensi melakukan seks bebas di usia dini. Biasanya, mereka hanya mengikuti nafus yang ada tanpa memikirkan konsekuensi yang terjadi di masa mendatang.
4. Berpotensi Menjadi Kriminal
Bullying pada dasarnya merupakan tindak kriminal. Hal ini karena bullying bisa menyangkut berbagai hal seperti pelecehan, kekerasan, bahkan pencemaran nama baik. Oleh karena itu, mereka yang menjadii pelaku bullying berpotensi menjadi kriminal.
5. Kasar terhadap Pasangan
Kekerasan pelaku bullying kepada korban membuatnya terbiasa melakukan hal tersebut. Hal ini membuatnya berpotensi melakukan hal yang sama terhadap pasangan sendiri. Tindakan kasar ini juga sulit untuk dihilangkan karena merasa sudah terbiasa melakukannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?