Suara.com - Anak yang obesitas bisa mengalami gangguan pubertas. Terutama pada anak perempuan, kondisi obesitas bisa sampai mempengaruhi siklus menstruasi pada akhirnya mengakibatkan PCOS atau sindrom ovarium polikistik.
Kondisi tersebut tidak hanya berdampak terhadap siklus menstruasi anak. Tapi juga pertumbuhan dalam tubuhnya akibat kelebihan hormon testosteron yang biasanya dominan pada tubuh laki-laki.
"Kalau yang obes PCOS itu dikaitkan dengan insulin resisten. PCOS bukan hanya haid berhenti, tapi bisa berkumis, berjenggot, tumbuh bulu di dahi, di belajang badan, di dada ada bulu. Saya bukan menakuti, ini yang saya hadapi sekarang tapi orang belum percaya kalau belum ada dan kejadian. Dia itu yang lebih menonjol testosteronnya," jelas dokter spesialis anak prof. dr. Aman Pulungan, Sp.A(K)., saat lakukan siaran langsung Instagram beberapa waktu lalu.
Gejala awal yang biasanya terjadi dimulai dengan gangguan menstruasi atau irreguler menstruasi. Prof. Aman mengungkapkanbbahwa dirinya sering mendapatkan pasien anak perempuan yang alami siklus menstruasi tibatiba tidak teratur.
"Hampir setiap minggu, masalah pubertas banyak konsul ke saya, baik laki maupun perempuan. Dan hampir setiap minggu ada yang konsul ke saya karena irregular mens amenore sekunder. Itu sudah haid teratur tapi tiba-tiba berhenti haid," jelasnya.
Siklus menstruasi itu bisa berhenti hkngga tiga bulan berturut-turut. Padahal sebelumnya siklus terjasi normal.
Untuk mengatasi juga mencegah kondisi tersebut, diakui prof. Aman tidak mudah. Diperlukan perubahan gaya hidup agar anak tidak obesitas.
"Ini tidak gampang karena balance (gaya hidup), tidak gampang mengubahnya," ucap prof. Aman.
Hal pertama yang bisa dilakukan orang tua bisa dengan mengatur pola makan anak dan memastikan mereka konsumsi buah dan sayur cukup. Camilan juga disarankan cukup buah-buahan, bukan makanan yang hanya mengandubg karbohidrat.
Baca Juga: Bukan karena Malas, Ini Alasan Berat Badan Orang yang Obesitas Tak Kunjung Turun Walau Diet Ketat
"Pizza, burger dianggap snack, ya salah," tegasnya.
Anak perlu dibiasakan makan secara teratur tiga kali sehari pada jam yang sama. Di luar waktu tersebut, tidak ada makan apa pun, kecuali saat waktu selingan dengan camilan buah.
"Di luar jam makan tidak ada waktu makan lagi, kecuali snack buah. Jadi memang harus kita didik bahwa mereka senang buah," pesan prof. Aman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara