Suara.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Mohammad Syahril mengungkapkan, pasien positif cacar monyet sudah mulai membaik. Meski demikian, pasien tersebut masih dalam tahap pemantauan hingga kondisinya benar-benar pulih.
Selain itu, Syahril juga menuturkan, pasien tersebut masih membutuhkan isolasi sebelum bisa dinyatakan sembuh total.
“Untuk kasus (pasien) positif, hingga kini kabarnya sudah membaik, tetapi masih kita isolasi dulu, “ ucap Syahril saat ditemui di Gedung PB IDI, Gedung Dr R Soeharto, Selasa (30/8/2022).
Syahril mengatakan, kondisi kesehatan pasien tersebut juga sudah membaik. Luka yang dialami pasien juga sudah mulai mengelupas dan semakin baik.
“Cacarnya juga sudah membaik mengering, sudah mengelupas dan tumbuh kulit baru,” sambungnya.
Sementara itu, Syahril mengungkapkan, kondisi cacar monyet juga akan berbeda dengan Covid 19. Seperti yang diketahui, Covid 19 akan dilakukan PCR terlebih dahulu baru dinyatakan sembuh. Namun, untuk kasus cacar monyet, Syahril menjelaskan kalau pasien dinyatakan sembuh setelah melihat kondisi luka yang dialaminya.
Selain dari kondisi luka, Syahril juga menjelaskan, pasien akan dicek berdasarkan dengan kondisi fisik lainnya seperti demam, dan melihat luka cacar tersebut.
“Cacar ya dia mengering, mengelupas dan tumbuh kulit baru. Kedua, tidak ada demam, tidak ada pembesaran luka, nah itu baru kita nyatakan sembuh. Jadi enggak perlu PCR ulang,” jelas Syahril.
Tidak hanya itu, Syahril mengatakan, pihak keluarga pasien positif juga telah diperiksa untuk mengantisipasi adanya penularan cacar monyet. Namun, setelah diperiksa, 5 anggota keluarga pasien menunjukkan hasil negatif
Baca Juga: Cacar Monyet Sudah di Jakarta, Apakah Harus 'Siaga 1' Seperti COVID-19? Kenali Gejalanya
Di samping itu, untuk vaksinasi cacar monyet, Syahril menjelaskan jika hingga saat ini belum ada saran dari WHO untuk melakukan secara menyeluruh.
Menurutnya, vaksin cacar yang divaksinasi pada zaman dulu masih membentuk antibodi dalam tubuh.
“Jadi vaksin itu sebagai satu bagian penanggulangan infeksi, untuk saat ini WHO belum memberikan anjuran untuk seluruh negara vaksinasi massal seperti halnya COVID-19. Vaksin yang dulu ada 1980 masih dinilai efektif tetapi negara-negara maju mereka ada yang mengadakan (penelitian) sendiri,”pungkas Syahril.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya