Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan angka kematian karena gangguan ginjal akut misterius pada anak bisa menyentuh 50 persen.
Ia mengungkap kondisi rusaknya ginjal bayi dan balita ini akibat obat sirup tercemar etilen glikol, dietilen glikol, dan glikol eter. Cemaran 3 zat kimia ini berasal zat pelarut dalam obat, yakni polyethylene glycol atau polietilen glikol berkualitas buruk dan tercemar melebihi ambang batas.
"Kayak kristal kecil tajam itu di ginjal para balita kita, ya jadinya rusak," ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2022).
Kristal kecil tajam ini kata Menkes Budi, terjadi karena reaksi tubuh merespon masuknya zat kimia berbahaya etilen glikol, dietilen glikol dan glikol eter.
"Senyawa kimia (cemaran) ini, kalau masuk ke kita, tubuh akan melakukan metabolisme, mengubah senyawa jadi kristal kalsium oksalat," terangnya.
Kristal kalsium oksalat adalah sejenis batu ginjal yang paling umum, terjadi karena oksalat yang berkaitan dengan kalsium di dalam ginjal.
Temuan kristal tajam ini juga menurut Menkes Budi sesuai dengan temuan organisasi kesehatan dunia atau WHO pada kasus gagal ginjal akut di Gambia, Afrika yang juga menyebabkan puluhan hingga ratusan anak sakit dan meninggal dunia, setelah konsumsi 4 merk obat batuk yang dibuat dari India.
"11 balita yang ada di RSCM ternyata ada senyawa kimia yang dibilang WHO, kalau senyawa ini ada kristal-kristal di ginjal," sambungnya.
Bahkan temuan ini juga dikonfirmasi dari hasil biopsi RSCM Jakarta (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), terhadap 11 pasien anak gangguan gagal ginjal akut, dan hasilnya ditemukan batu ginjal serupa.
Baca Juga: 99 Anak Meninggal Gara-gara Negara Lalai, Rocky Gerung : Ini Horor Sekaligus Teror
"Lalu dibiopsi RSCM pada pasien konfirmasi memiliki senyawa tersebut, karena adanya kalsium oksalat. 7 dari 11 pasien ada senyawa tersebut, kalau masuk ke tubuh akan merusak ginjal, dan benar terbukti," tutup Menkes Budi.
Anak Terlanjur Minum Obat Sirup Tercemar Etilen Glikol, Orangtua Harus Bagaimana?
Kementerian Kesehatan sudah melarang peredaran dan penjualan obat sirup tercemar etilen glikol, yang diduga menjadi penyebab gangguan ginjal akut misterius pada anak. Tapi kalau obat sudah terlanjur diminum, apa yang harus dilakukan orangtua?
Menjawab pertanyaan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jika sudah terlanjur minum obat sirup yang tercemar, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk melakukan konsultasi.
"Langsung ke dokter. Untuk saya sampaikan ke masyarakat, yang paling gampang adalah konsultasi ke dokter terdekat," terangnya dalam konferensi pers daring, Jumat (21/10/2022).
Menkes Budi Gunadi mengatakan dokter yang nantinya akan memberikan diagnosis dan rekomendasi pengobatan lanjutan jika dibutuhkan. Sebab dikatakannya, kondisi setiap anak berbeda-beda.
Berita Terkait
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Waspada! Krim Pemutih Instan yang Anda Pakai Bisa Merusak Ginjal Permanen, Ini Penjelasan Dokter
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental