Suara.com - 'Es terus' sering disalahkan emak-emak saat anak sakit batuk, pilek, atau demam. Tapi benarkah minum es bisa menyebabkan anak sakit? Ini kata dokter anak.
Para orang tua sering kali melarang anak-anaknya untuk mengonsumsi berbagai minuman dining atau es, termasuk es krim. Biasanya, ketika sakit orang tua akan secara spontan mengatakan jika es yang dikonsumsi itu, menjadi penyebab anak sakit batuk, pilek, dan lain-lain.
Padahal es sendiri belum tentu menjadi penyebab anak mengalami sakit. Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Arti Indira, MGz, SpGk, FINEM, mengatakan, ungkapan "Es terus" saat anak sakit tidaklah benar. Pasalnya, es bukan menjadi penyebab anak yang sakit.
Dokter Arti menjelaskan, es bukanlah menjadi penyebab anak yang sakit. Ia menuturkan, ketika anak demam atau batuk, hal tersebut terjadi karena masuknya virus, infeksi, atau bakteri ke dalam tubuh. Hal ini juga didukung dengan kekebalan tubuh yang sedang menurun. Oleh sebab itu, anak menjadi sakit.
"Kalau sakit, biasanya disebabkan infeksi atau alergi. Kalau yang disalahkan esnya, itu mitos atau hoaks yang ada di budaya kita. Biasanya kalau sakit, aaat itu kondisi tubuh juga sedang tidak fit gitu," jelas Dokter Arti dalam acara Media Briefing Cara Nyemil Es Krim Sehat dan Enak bersama AICE Mango Slush Less Sugar Low Fat, Selasa (8/11/2022).
Lebih lanjut, Dokter Arti mengatakan, ketika anak batuk, itu merupakan respons untuk mengeluarkan benda asing dindalam tubuh. Kondisi ini juga sama dengan demam, itu menjadi tanda jika tubuh sedang melawan benda asing atau virus yang masuk ke dalam tubuh.
"Ketika anak batuk, itu bentuk red flag tubuh mengeluarkan benda asing, sama halnya dengan demam. Jadi kalau batuk sebenarnya enggak usah panik," sambung Dokter Arti.
Oleh sebab itu, pada dasarnya anak tetap boleh jika ingin mengonsumsi es. Hanya saja asupan nutrisinya tetap harus seimbang dan terpenuhi. Artinya, anak juga harus bisa mengonsumi makanan yang memenuhi nutrisi termasuk sayur, buah, lemak, protein, dan karbohidrat.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri jika terkadang anak malas konsumsi sayur atau buah. Namun, justru es atau es krim dapat menjadi cara agar anak mau mengonsumsi makanan tersebut.
"Kadang dalam es krim sudah memiliki rasa buah, tetapi buah yang asli atau sayur jangan ditinggalkan. Boleh dicampur atau dikreasikan sehingga buah dan sayur tetap dikonsumsi anak meskipun mengonsumsi es krim," pungkas Dokter Arti.
Berita Terkait
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Kini Tak Boleh Tangani Pasien BPJS, Ketua IDAI Ungkap Alasan Tolak Dimutasi: Ada Pelanggaran Serius
-
Dedi Mulyadi Berencana Atur Siswa Jabar Masuk Jam 6 Pagi, Dokter Anak: Ganggu Perkembangan
-
50 Ribu Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan, IDAI Soroti Masih Kurangnya Fasilitas RS
-
IDAI Kritik Kemenkes Mutasi dr Piprim dari RSCM: Menurunkan Kualitas Subspesialis Kardiologi Anak
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan