Suara.com - Nyeri punggung adalah suatu kondisi dimana punggung atau bagian belakang tubuh mengalami rasa sakit atau ngilu, sehingga membuat seseorang kesulitan untuk beraktivitas. Kondisi ini biasanya dapat terjadi karena beberapa faktor serta mengindikasikan adanya suatu penyakit yang mungkin saja dimiliki seseorang.
Nyeri punggung merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai oleh masyarakat. Kondisi ini sering kali menyerang bagian bawah tulang belakang tubuh kita, karena area tersebut merupakan area yang paling rentan untuk terkena nyeri karena paling banyak memikul beban dari berat badan kita sendiri.
Tapi meski begitu, nyeri punggung sering kali dianggap sepele oleh banyak orang terutama orang dewasa yang sering melakukan aktivitas fisik. Kebanyakan orang biasanya akan beristirahat dan tidur jika mengalami kondisi ini. Meski terkadang kondisi ini bisa saja sembuh hanya dengan beristirahat, nyeri punggung juga bisa saja menandakan adanya suatu keabnormalan pada tubuh kita jika rasa sakitnya tidak kunjung hilang.
Jika tidak segera ditangani, nyeri punggung bisa menjadi suatu masalah yang serius loh, salah satunya yaitu saraf kejepit atau hernia nukleus pulposus (HNP). Apa penyebab dari saraf kejepit ini?
Penyebab Saraf Kejepit, Apa karena Angkat Galon?
Apakah kalian pernah merasa sakit pada bagian punggung setelah mengangkat galon? Banyak orang yang sering merasakan nyeri pada bagian punggungnya setelah mereka mengangkat galon atau beban yang berat. Kondisi ini terjadi karena galon merupakan salah satu benda yang memiliki berat yang cukup besar, yaitu 19 kilogram.
Mungkin mengangkat galon tidak akan menyebabkan saraf kejepit secara langsung. Namun jika kalian mungkin terlalu sering mengangkat galon dengan cara yang salah, hal ini bisa meningkatkan risiko kalian untuk terkena saraf kejepit, karena terlalu sering mengangkat beban berat bisa mempengaruhi bentuk postur tubuh seseorang. Dan jika postur tubuh berubah, ini bisa menyebabkan terjadinya saraf kejepit.
Adapun beberapa penyebab lain yang bisa meningkatkan risiko orang mengalami saraf kejepit, diantaranya:
* Mengangkat beban/barang melebihi kemampuan
* Cedera tulang belakang saat aktivitas (misal, badan terjatuh dengan menghadap bagian belakang)
* Terlalu lama beristirahat di tempat tidur dengan posisi postur yang buruk
Baca Juga: Eka Hospital Berpartisipasi dalam Kongres Nasional PABOI
Namun untuk memastikan kondisi tersebut hanya bisa dilakukan setelah menemui dokter dan mendapatkan diagnosa secara resmi.
Faktor dan Gejala yang Timbul dari Saraf Kejepit
Gejala yang ditimbulkan dari saraf kejepit mungkin akan menimbulkan rasa tidak nyaman yang berkepanjangan. Pada saat mengalami kondisi ini, seseorang akan merasakan sakit yang menyengat ketika mereka menggerakan tubuh mereka, seperti membungkuk, memutar badan, atau bahkan saat sedang berjalan. Selain itu, seseorang juga bisa mati rasa atau kesemutan pada beberapa bagian tubuh.
Kondisi ini memiliki beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko untuk terkena nyeri punggung, seperti:
* Faktor usia
* Postur tubuh
* Jarang berolahraga
* Kelebihan berat badan atau Obesitas
* Merokok
Kapan harus pergi ke Dokter?
Berita Terkait
-
Saraf Kejepit Nikita Mirzani Kambuh, Pilih Diurut di Rutan bukan lagi Dikawal ke RS
-
Saraf Kejepitnya Kambuh di Tahanan, Nikita Mirzani Lebih Pilih Diurut Daripada ke Rumah Sakit, Bolehkah ?
-
Mengenal Saraf Kejepit, Penyakit yang Bikin Nikita Mirzani Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Apa Perbedaan Nyeri Pinggang akibat Saraf Kejepit dan Nyeri Biasa? Simak Penjelasannya
-
Alami Saraf Kejepit, Ashanty Sudah Seminggu Jalani Terapi
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan