Suara.com - Produk tembakau alternatif, salah satunya rokok elektrik atau vape pada penggunanya terbukti memperlihatkan fungsi pertahanan gusi yang normal terhadap bakteri plak gigi dibandingkan pada perokok yang tidak beralih. Hal tersebut berdasarkan hasil kajian klinis dengan judul “Respon Gusi Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan (Gingivitas Experimental),” yang dilakukan oleh akademisi dari dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung, yakni Amaliya, Agus Susanto, dan Jimmy Gunawan.
Amaliya, anggota tim peneliti, menjelaskan penelitian ini melibatkan 15 responden berusia 18-55 tahun yang dibagi ke dalam tiga kelompok dengan distribusi gender tidak merata. Kelompok pertama adalah perokok dengan masa konsumsi rokok minimal satu tahun. Kelompok kedua adalah pengguna vape yang telah beralih dari rokok dengan masa penggunaan vape minimal satu tahun. Adapun kelompok terakhir adalah non-perokok atau bukan pengguna produk tembakau yang dijadikan sebagai acuan hasil penelitian.
“Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengguna vape yang telah beralih dari merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi yang dibuktikan dengan fungsi pertahanan gusi yang sama seperti yang dialami non-perokok. Artinya, (setelah beralih) kondisi pertahanan gusinya kembali normal,” kata Amaliya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (6/12/2022).
Amaliya melanjutkan peradangan gusi merupakan mekanisme pertahanan dalam merespon plak bakteri yang menempel di permukaan gigi. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan (preliminary study) tersebut menunjukan bahwa pertahanan gusi pengguna vape hampir menyerupai kondisi gusi pada bukan perokok dan nikotin juga tidak terbukti sebagai penyebab utama penyempitan pembuluh darah pada gusi.
Nikotin, kata Amaliya, selama ini dianggap sebagai penyebab gangguan pertahanan gusi yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna vape dengan cairan e-liquid yang mengandung nikotin tidak memperlihatkan gangguan pertahanan gusi. “Berarti, ada kandungan lain dari rokok, selain nikotin, yang menyebabkan peradangan itu tidak terlihat. Jadi perlu ada penelitian lebih lanjut,” tegas Amaliya.
Dengan temuan ini, Amaliya berharap semakin banyak riset ilmiah dari dalam negeri yang meneliti profil risiko dari vape dan produk tembakau alternatif lainnya secara komprehensif.
“Memang masih sangat terbatas, penelitian produk tembakau alternatif di Indonesia. Saya berharap pemerintah atau institusi yang berwenang mendukung penelitian dan kajian lebih lanjut dari produk alternatif tembakau ini agar menjadi jelas bagaimana profil risiko dan dampak pengunaannya,” ujarnya.
Hasil dari kajian tersebut nantinya pun dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang akurat, mengingat masih opini dan informasi keliru terhadap produk tembakau alternatif masih berkembang di publik.
Menurut Amaliya, akademisi dan peneliti memiliki peranan penting untuk menyebarkan informasi yang berlandaskan hasil riset kepada masyarakat luas. “Diseminasi dan sosialisasi hasil kajian dapat dilakukan secara masif melalui jurnal terakreditasi, media sosial, dan artikel opini,” ungkapnya.
Baca Juga: Kadar Kecil, Ahli Toksikologi Sebut EG dan DEG dari Vape Tak Picu Gangguan Ginjal Akut
Berita Terkait
-
Takut Dimarahi Gegara COD Liquid Vape, Bocil Ini Berujung Bikin Kurir Pusing
-
Target Cukai Rokok Elektrik Tembus Rp1 Triliun, Pemerintah Dituntut Buat Regulasi Khusus
-
Produk Tembakau Alternatif Berpotensi Bantu Perokok Dewasa Beralih dari Kebiasaan Merokok
-
Indonesia Butuh Terobosan Bikin Regulasi yang Berbeda soal Rokok Elektrik
-
Perokok Dewasa Butuh Informasi Valid Mengenai Produk Tembakau Alternatif
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien