Suara.com - Pendengaran menjadi hal yang sangat penting bagi manusia. Pasalnya, pendengaran akan sangat memengaruhi aktivitas serta kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, pendengaran menjadi hal yang sangat vital bagi seseorang.
Meski demikian, nyatanya hingga kini masih banyak orang yang memiliki masalah gangguan pendengaran. Biasanya, orang-orang memiliki gangguan pendengaran sejak lahir. Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang bisa alami gangguan pendengaran saat sudah dewasa.
Staf departemen THTLK FKUI RSCM dan anggota WHO Collaborating Center for Prevention of Deafness and Hearing Impairment, dr. Ayu Astria Sriyana spt.THTLK mengatakan, ada beberapa orang dewasa yang mengalami gangguan pendengaran, bahkan hingga tuli.
Biasanya, kasus gangguan pendengaran orang dewasa terjadi karena penggunaan headset hingga adanya infeksi. Berdasarkan penjelasan dr. Ayu, penggunaan headset dengan volume besar dalam jangka waktu lama serta infeksi kerusakan sel rambut di rumah siput telinga menjadi penyebab gangguan pendengaran.
“Biasanya, gangguan pendengaran terjadi karena penurunan fungsi karena usia atau penggunaan headset, hingga infeksi kerusakan sel rambut karena rumah siput.. Itu bisa sebabkan gangguan pendengaran, bisa sampe tuli,” jelas dr. Ayu dalam acara World Hearing Day 2023, Minggu (5/3/2023).
Paparan terus-menerus dari headset juga salah satu penyebab yang banyak. Bahkan, dr. Ayu mengatakan, paparan yang terus-menerus itu bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Selain penggunaan headset, suara bising di tempat kerja juga menjadi pengaruh besar. Hal ini terjadi pada para pekerja pabrik atau kereta api. Oleh sebab itu, ketika bekerja, mereka sangat disarankan menggunakan pelindung telinga. Pasalnya, jika paparan suara bising terus-menerus, itu bisa sebabkan gangguan pendengaran.
“Paparan tempat kerja seperti pabrik, kereta api juga bisa sebabkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, dianjurkan menggunakan alat pelindung telinga. Misalnya mereka bekerja di tempat bising, sekitar 85 desibel, nah itu maksimal 8 jam,” jelas dr. Ayu.
Melihat pentingnya menjaga menjaga kesehatan telinga ini, Kasoem Hearing Center dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher (Perhati-KL), dan RSCM, ikut merayakan Hari Pendengaran Sedunia yang biasa dirayakan 3 Maret setiap tahunnya. Untuk acara satu ini bertema “Ear and Hearing Care for All”.
Baca Juga: Meta Luncurkan Headset VR Terbaru Quest Pro Pakai Teknologi Mixed Reality, Harganya Rp 23 Juta
Deputy CEO Kasoem Group, Trista Mutia Kasoem mengaratakan, acara ini memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan telinga. Selain itu, diadakan juga pengecekan pendengaran kepada masyarakat secara gratis untuk mengetahui kemampuan mendengarnya.
“Karena seperti yang diungkapkan WHO, masalah telinga dan pendengaran menjadi salah satu problem yang sering ditemukan. Maka dari itu, kita di sini mengedukasi masyarakat, bahwa telinga dan pendengaran termasuk perawatan primer,” jelas Trista.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan