Suara.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis akibat pankreas yang tidak dapat menghasilkan cukup hormon insulin. Hormon insulin berguna untuk mengatur glukosa atau gula darah dalam tubuh.
Mengutip dari kanal Youtube Direktorat P2PTM Kemenkes RI yang disiarkan langsung pada 14 November 2022 lalu, terdapat 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes.
Study Burden of Diseases yang dilakukan oleh Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) menunjukkan adanya peningkatan kematian yang diakibatkan oleh diabetes. Setidaknya 4 dari 5 atau sekitar 470 juta orang dewasa di seluruh dunia hidup dengan diabetes.
Diabetes dapat meningkatkan resiko komplikasi penyakit tidak menular seperti serangan jantung, stroke, infeksi yang dapat berujung disabilitas sampai kematian dini. Selain itu, diabetes juga dapat menyerang kesehatan mata yang berujung pada kebutaan.
Azrina Noor, dokter spesialis mata menuturkan bahwa terdapat 4 komplikasi kesehatan mata pada penderita diabetes yang harus segera ditangani. Jika tidak, hal tersebut akan berujung pada kebutaan permanen.
Mengutip dari kanal Youtube RS Premier Jatinegara pada Rabu, (8/3/2023), berikut diantaranya yang harus Anda ketahui.
1. Retinopati Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi inilah yang menyebabkan adanya peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah. Salah satu yang paling rentan mengalami hal tersebut adalah pembuluh darah yang ada pada retina.
Pembuluh darah pada retinopati diabetes menjadi rapuh dan rentan mengalami kebocoran. Akibatnya, penglihatan mengalami penurunan sampai kebutaan.
Baca Juga: Nggak Suka Istri Pakai Daster di Rumah, Anang Dicibir Netizen: Patriarki Banget
2. Katarak
Studi membuktikan bahwa penderita diabetes memiliki risiko mengalami katarak 60% lebih tinggi dibandingkan orang yang sehat. Katarak merupakan kondisi dimana terdapat bercak putih di lensa mata yang menyebabkan pandangan menjadi kabur dan sangat silau jika terpapar cahaya. Katarak yang tak segera ditangani pun bisa berisiko kebutaan.
3. Glaukoma
Glaukoma merupakan kondisi terjadinya penumpukan cairan mata yang menyebabkan tekanan lebih pada mata. Kondisi tersebut akan menyebabkan kerusakan pada saraf mata dan berujung pada kebutaan.
4. Makula
Makula merupakan area kecil pada mata yang berfungsi untuk mempertajam penglihatan dan memperjelas warna. Apabila makula mengalami edema, maka akan berdampak pada kebutaan permanen. Alasannya, edema membuat adanya pembengkakan pada area makula karena adanya penumpukan cairan berlebih. (Shilvia Restu Dwicahyani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia