“Tidak selalu batuk lebih dari dua minggu itu adalah TBC. Tetapi kalau ada batuk yang lebih dari dua minggu sudah diberikan pengobatan tidak sembuh-sembuh juga, perlu kita pikirkan salah satu kemungkinannya adalah TBC,” jelas dokter Rina.
Sementara pada TB Ekstraparu tergantung dengan organ yang diserang. Jika pada otak, anak umumnya akan mengalami kejang, penurunan kesadaran dan demam lama. Apabila TB menyerang tulang belakang maka akan menunjukkan postur tubuh yang bengkok.
Dokter Rina pun menyampaikan kendala jika TB menyerang organ usus karena baru bisa ketahuan setelah jangka waktu yang lama sehingga penanganannya pun terlambat.
“TBC usus itu diagnosisnya sulit, kadang-kadang anak hanya mengeluh nyeri perut. Tapi biasanya baru akan ketahuan di waktu yang sudah agak terlambat. Jadi anak perutnya membesar, mungkin ada gangguan buang air besar menjadi tidak lancar atau justru diare,” jelas dr Rina.
Cara Pengobatan
Sejatinya penyakit menular ini bisa disembuhkan karena obatnya pun sudah tersedia. Asalkan pengobatan harus dijalani dengan teratur dan tuntas.
Bagi penderita TB paru minimal lama pengobatannya adalah 6 bulan. Sementara pasien TB ekstraparu ini pengobatannya lebih lama minimal 12 bulan.
Penting bagi pasien TB untuk teratur minum obat dan tuntas. Sebab jika berhenti di tengah jalan, bukan hanya bisa mengancam berbagai risiko komplikasi melainkan juga tubuh bisa menjadi resitensi atau kebal terhadap obat.
Shilvia Restu Dwicahyani
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat