Suara.com - Kondisi kesehatan yang dialami, seperti diabetes dapat membuat ibadah puasa terasa lebih menantang. Meski begitu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Siloam Bekasi Timur, dr. Dewi Astrid Lestari, Sp.PD, menekankan bahwa diabetesi dapat berpuasa.
"Diabetesi baik DM tipe 1 dan DM tipe 2 boleh berpuasa. Risiko nya apa, hiperglikemia dan hipoglikemia. Tapi yang lebih sering adalah hipoglikemia”, jelas dr. Dewi dalam siaran pers webinar bersama dengan mGanik yang bertajuk “Puasa Lancar, Gula Darah Aman” yang Suara.com terima.
Lebih lanjut, dr. Dewi menjelaskan dalam sebuah penelitian prospektif dari BMJ Global Health di tahun 2016, banyak pasien diabetes ketika berpuasa secara teratur berisiko tinggi mengalami kejadian glikemik yang merugikan.
Dari total 150 orang, sebanyak 10% mengalami hipoglikemia dan 3,3% sisanya adalah hiperglikemia. Sebanyak 8,7% berhenti berpuasa tanpa melakukan rawat inap. Selain itu, konsultasi ke dokter oleh pasien diabetes sebelum mulai berpuasa secara teratur sangat berkurang dan tercatat risiko relatif hipoglikemia adalah 0,73%.
Meski berpuasa menimbulkan risiko bagi diabetesi, dr. Dewi menyebut perlu adanya kiat yang harus kita terapkan. Karena, kebanyakan penderita diabetes tidak berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa untuk menyesuaikan pengobatan dan gaya hidup mereka.
Bersamaan dengan hal tersebut, berbagai strategi harus direncanakan untuk menghindari kejadian glikemik yang merugikan serta kemungkinan terjadinya komplikasi. Untuk mencegah terjadinya risiko bagi diabetesi saat menjalankan puasa, dr. Dewi menjelaskan bahwa pengecekan gula darah sangatlah penting.
"Pemeriksaan kadar gula darah, tekanan darah, kadar lemak, dan menentukan risiko yang terjadi jika berpuasa pada 1-2 bulan sebelum berpuasa”, ujarnya.
Selama berpuasa, diabetesi perlu untuk melakukan pemantauan gula darah secara teratur pada pertengahan hari serta menjelang berbuka puasa dan jika badan terasa tidak sehat, jangan berpuasa.
Bukan cuma itu, penyesuaian dosis dan jadwal insulin atau obat oral oleh dokter harus tetap dilakukan. Serta, menghindari makanan atau minuman manis secara berlebihan seperti karbohidrat kompleks saat sahur dan karbohidrat simpel saat berbuka.
Michael Candiago, CEO & Founder mGanik, mengatakan bahwa meskipun puasa cukup berisiko bagi diabetesi, tidak perlu khawatir ketika melakukannya.
"Pastikan untuk menjaga pola makan dengan baik dan teratur, konsumsi serat dan vitamin dari sayur dan buah-buahan sewaktu sahur dan berbuka, tambahkan supplement serat sebagai booster. Hal ini membantu membuat diabetesi menjadi kenyang lebih lama, tanpa ragu gula darah melonjak tinggi”, jelas Michael.
Selain mengatur pola makan sehat ketika berpuasa, dr. Dewi memaparkan bahwa hindari aktivitas berlebihan menjelang berbuka puasa. Namun, diabetesi dapat melakukan olahraga ringan dan sedang di pagi hari dan atau setelah berbuka puasa untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Seperti strecthing dan berjalan ringan. Sedangkan untuk olahraga sedang adalah seperti berjalan dan mengikuti kelas aerobic.
Terakhir, dr. Dewi menambahkan, jika gula darah kurang dari 70 mg/dL, beliau menganjurkan untuk tidak atau berhenti berpuasa. Pertimbangkan membatalkan puasa jika gula darah kurang dari 80 mg/dL atau meningkat sampai lebih dari 300 mg/dL.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!