Suara.com - World Health Organzation (WHO) mengonfirmasi kasus kematian pertama akibat flu burung H3N8 di China. Awalnya, pada 27 Maret 2023, Komisi Kesehatan Nasional Republik Rakyat Tiongkok mengungkapkan kasus infeksi virus flu burung H3N8.
Mengutip dari situs resmi WHO, investigasi epidemiologis dan pelacakan kontak dekat telah dilakukan. Disebutkan bahwa tidak ada kasus lain yang ditemukan di antara kontak dekat dari individu yang terinfeksi.
Berbeda dari virus Covid-19, virus ini diduga tak menyebar dengan cepat dari orang ke orang. Hal ini kemudian membuat risiko penyebaran antar manusia dinilai cukup rendah.
Kendati demikian, WHO tetap menekankan pengingnya pengawasan terkain virus influenza yang dapat memengaruhi manusia maupun hewan ini. Penyakit ini disebutkan memiliki gejala, konjungtivitis atau mata merah, flu ringan atau bahkan gangguan pernafasan akut yang parah hingga bisa menyebabkan kematian.
Kasus infeksi virus flu burung pada manusia biasanya disebabkan oleh paparan langsung atau tidak langsung terhadap unggas hidup atau mati yang terinfeksi. Lingkungan yang terkontaminasi juga bisa menjadi penyebabnya.
Untuk meminimalisir kemungkinan terpapar virus, masyarakat sebaiknya menghindari tempat berisiko tinggi seperti pasar hewan atau peternakan unggas hidup. Jauhi pula tempat yang telah terkontaminasi unggas atau kotoran buruk.
Sering mencuici tangan atau menggunakan handsanitizer serta memakai masker di lingkungan berisiko juga bisa dilakukan. Selain itu, hindarilah kontak dengan hewan yang sakit atau mati karena penyebab yang tak diketahui.
Selain itu, WHO juga mulai menyarankan adanya pembatasan perjalanan atau perdagangan. Hal ini berdasarkan informasi yang tersedia.
"Virus influenza terus berevolusi dan wabah besar terjadi di antara populasi hewan, itulah sebabnya WHO menekankan pentingnya pengawasan global untuk mendeteksi setiap perubahan dalam virologi, epidemiologi, dan pola klinis yang terkait dengan virus influenza yang muncul atau beredar, yang dapat menimbulkan ancaman bagi manusia," tulis WHO dalam pernyataannya yang dikutip Suara.com, Kamis (13/4/2023).
Baca Juga: Breaking News! DKPP Kota Madiun Siaga Pantau Kesehatan Ternak Unggas, Ancamannya? Flu Burung!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar