Suara.com - Tim peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) menyangkal tuduhan bahwa mereka telah menghapus data penting terkait sampel yang diambil dari Pasar Huanan, Wuhan.
Mereka juga membantah pandangan bahwa galur virus COVID-19 berasal dari binatang di pasar hewan dan ikan tersebut.
Sebaliknya, tiga galur virus yang ditemukan hampir identik dengan urutan virus pasien pada saat itu, menunjukkan kemungkinan besar berasal dari manusia.
Ketua Bidang Lingkungan dan Hewan pada Misi Bersama Penelitian Asal-Usul COVID China-WHO mengungkapkan bahwa dari 1.300 sampel binatang yang diambil dari Pasar Huanan selama Januari-Maret 2020, sebanyak 400 di antaranya negatif COVID-19.
"Setiap data terkait penelitian asal-usul COVID-19 perlu disebarluaskan segera ke komunitas internasional. Data tersebut seharusnya dibagikan sejak tiga tahun yang lalu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Jumat (7/4/2023) lalu.
Meskipun WHO menuduh China menghapus data sampel penting, CCDC menyangkalnya dan menyatakan bahwa seluruh data dan informasi, termasuk lebih dari 76 ribu kasus positif awal COVID di Wuhan, telah dibagikan kepada para ilmuwan dari WHO dan China.
"Kami melakukan analisis dan riset bersama secara mendalam dan hasilnya secara kolektif juga telah disetujui oleh pakar dari WHO dan China," kata Zhou Lei, peneliti CCDC, di Beijing pada Sabtu (8/4/2023).
Menurutnya, WHO merupakan organisasi kesehatan dunia yang sangat penting, profesional, berwibawa, diakui komunitas internasional, bersifat ilmiah, teliti, dan tidak berpihak.
"Saya pikir jika tuduhan yang dibuat melenceng, maka beresiko merusak kredibilitas WHO," ucapnya.
Baca Juga: Jumlah Perokok Global Alami Penurunan yang Lambat
Berita Terkait
-
Satgas Covid-19 Catat 68 Juta Orang di Indonesia Sudah diberikan Vaksin Booster I
-
5 Gejala Arcturus yang Menyerang Anak-anak, Waspadai Tanda Varian Ini!
-
Penelitian Ungkap Virus Covid-19 Dapat Melewati Plasenta dan Merusak Otak Janin
-
Utang Menumpuk, Cermin Buruknya Manajemen Keuangan Pemprov NTB
-
Jumlah Perokok Global Alami Penurunan yang Lambat
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ray Rangkuti Soroti MBG yang Dipaksakan
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Kasus Bullying Menimpa Timothy, Mendikti Saintek Hubungi Rektor Udayana Bicara Sanksi DO Pelaku?
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
-
Komnas HAM Desak Pemerintah Hentikan Pendekatan Militer di Papua: Kekerasan Bukan Solusi
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...
-
Prabowo Panggil Bahlil, Kepala BIN hingga Panglima TNI ke Kertanegara, Bahas Apa?