Suara.com - Pertumbuhan tinggi badan rata-rata orang Korea Selatan termasuk paling tinggi di Asia dibandingkan negara lainnya. Sebaliknya, di Indonesia berdasarkan data tinggi badan rata-ratanya berada diperingkat 115 dari 131 negara. Apakah karena genetik orang Korea yang sudah tinggi?
Dokter spesialis anak Devie Kristiani dalam unggahan reels di akun Instagram pribadinya pada 7 April 2023 menuturkan, pertumbuhan tinggi badan orang Indonesia termaksud stagnan dan terkendala stunting.
“Apakah ini disebabkan karena memang secara genetik orang Korea tinggi-tinggi? Dan genetik orang Indonesia memang tidak terlalu tinggi? Ternyata tidak,” ungkapnya, dikutip pada Jumat (14/4/2023).
Jika dikaitkan dengan faktor genetik, berdasarkan data dari Seoul National University Collage of Medicane menunjukkan, pada jaman dulu tinggi badan rata-rata orang Korea pun sempat pendek sekitar 161 cm.
“Kita lihat fakta ini bahwa jaman dahulu memang tinggi badan orang Korea itu hanya sekitar 161 cm. Tetapi kita lihat sekarang tinggi badan rata-ratanya 174 cm,” imbuhnya.
Disampaikan dr. Devie, ternyata bukan hanya faktor genetik yang berperan terkait tinggi badan seorang anak. Melainkan didukung juga dengan tiga faktor lainnya yang bisa mempengaruhi tinggi badan akhir seorang anak. Di antaranya berikut ini.
1. Cukupi Kebutuhan Protein Hewani
Protein terbagi menjadi dua, hewani dan nabati. Tetapi berdasarkan sebuah studi menunjukkan kecukupan protein hewani berhubungan dengan tinggi badan anak dan kejadian stunting.
2. Pastikan Anak Tetap Aktif dan Tidur yang Cukup
Baca Juga: Rayakan Debut, NCT DoJaeJung Akan Rilis Program SMing di Melon Station
Faktor lain yang mempengaruhi tinggi badan anak adalah keaktifan anak dan cukupi kebutuhan tidur anak, terutama malam hari. Karena dua hal ini mempengaruhi kerja hormone pertumbuhan.
3. Imunisasi Rutin
Pastikan anak mendapatkan imunisasi rutin dan kebutuhan vitamin D yang tercukupi. Hal ini bertujuan agar anak tidak rentan sakit dan proses tumbuh kembangnya optimal khususnya pada tulang.
Dokter Devie berharap, dengan terpenuhinya tiga faktor-faktor tersebut bisa membantu memaksimalkan generasi kedepannya memiliki tinggi badan yang lebih tinggi seperti sekarang ini, sebagaimana yang terjadi di Korea Selatan. (Shilvia Restu Dwicahyani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia